Penghuni Lapas dan Rutan se-Bali, Ikuti Malam Perenungan Dosa
DENPASAR – baliprawara.com
Bertepatan dengan awal tahun baru 2022, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas dan Rutan di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali melaksanakan kegiatan persembahyangan bersama dalam Perayaan Hari Raya Siwaratri, Sabtu 1 Januari 2022. Seperti diketahui, hari raya Siwaratri merupakan hari suci yang dirayakan oleh semua Umat Hindu di Bali, yang mempunyai makna malam perenungan dosa. Tak terkecuali Umat Hindu yang berada di lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan).
“Malam Siwaratri ini tepatnya adalah malam untuk merenungkan perbuatan yang pernah kita lakukan selama ini, Tentunya kita berharap ke depan perbuatan yang kurang baik agar tidak terulang lagi,” ucap Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk.
Pada Lapas Singaraja, rangkaian hari Raya Siwaratri ini diikuti oleh ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan bersama Petugas Lapas yang beragama Hindu. Acara diawali dengan persembahyangan bersama yang kemudian dilanjutkan dengan Kegiatan Dharma Wacana (Siraman Rohani) oleh tim dari Kementerian Agama Kabupaten Buleleng. Hal yang sama juga terlihat pula di Lapas Kerobokan yang juga memberikan Dharma Wacana kepada para WBP dengan mendatangkan Narasumber dari Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Ditempat yang terpisah, Lapas Perempuan Kerobokan juga berlangsung kegiatan yang serupa, bedanya kegiatan Dharmawacana dilaksanakan secara daring dengan narasumber dari Kementerian Agama Kota Denpasar.
Kegiatan persembahyangan bersama antara WBP dan Petugas Pemasyarakatan ini juga dilaksanakan di Lapas Tabanan, Lapas Karangasem, Rutan Gianyar, Rutan Bangli dan di Rutan Negara, dimana persembahyangan dilaksanakan hingga tengah malam pukul 00.00 Wita. “Perayaan Siwaratri kali ini, kami mengajak semua petugas untuk bersama-sama melakukan persembahyangan dan perenungan bersama dengan warga binaan pemasyarakatan,” kata Jamaruli Manihuruk.
Kegiatan persembahyangan bersama ini merupakan salah satu bentuk program pembinaan kepribadian WBP khususnya bidang kerohanian. Selama menjalani masa pidana di dalam Lapas/Rutan, seluruh WBP terus didorong untuk aktif dalam mengikuti setiap program Pembinaan salah satunya adalah Pembinaan Kerohanian. “Pembinaan Kerohanian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama, meningkatkan pengetahuan agama serta memantapkan kembali kepercayaan diri mereka sehingga dapat bersikap dan berprilaku yang lebih baik di masa yang akan datang,” tutup Jamaruli Manihuruk. (MBP)