Perbaikan Meru Tumpang Tiga Pura Uluwatu Ditarget Rampung 19 Juli, Pemasangan Beti Mulai Dilakukan

 Perbaikan Meru Tumpang Tiga Pura Uluwatu Ditarget Rampung 19 Juli, Pemasangan Beti Mulai Dilakukan

Prosesi upacara sebelum dimulainya pemasangan Beti untuk perbaikan Meru tumpang tiga, Pura Uluwatu, Jumat 19 Mei 2023

MANGUPURA – baliprawara.com

Palinggih utama meru tumpang tiga yang ada di area Utama Mandala Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, mulai proses pemasangan Beti atau pasak (tiang utama) sebelum pemasangan bagian lain. Perbaikan meru utama ini dilakukan pasca terbakar akibat tersambar petir pada 8 November 2022.

Terkait dengan perbaikan ini, pihak Desa Adat Pecatu bersama pangelingsir Puri Jrokuta selaku Pangempon Pura Uluwatu, menggelar upacara menentukan duasa untuk pemasangan Beti, Jumat 19 Mei 2023, bertepatan dengan hari Tilem Jyestha.   

Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, mengatakan, sebelum rangkaian pemasangan meru, ada proses awal yang dilakukan sebelum akan dikerjakan penyambungan bagian meru. Dikatakan Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung ini, prosesi didahului dengan upacara mencari hari baik. 

Selama pengerjaan pemasangan meru, persembahyangan umat di Pura Uluwatu tetap dilaksanakan seperti biasa. Namun, bagi para pamedek yang akan sembahyang, akan diarahkan untuk bersembahyang di Madya Mandala atau Jaba Tengah. “Hari ini (Jumat-red) dilakukan prosesi awal pengerjaan pemasangan Meru,” katanya.

Panglingsir Puri Agung Jrokuta selaku Pengempon Pura Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau sering disapa Turah Joko, menerangkan, proses yang dilakukan sebelum pemasangan meru yakni ngerakepin atau menyatukan bagian dari Beti atau pasak dari meru tumpang tiga. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan proses pembuatan meru tumpang tiga, yang sebagian prosesnya telah dilakukan di kediaman undagi asal Tampaksiring, Gianyar, yakni Jero Mangku Dalang Contok.

Pengerjaan perbaikan meru tumpang tiga ini, ditarget rampung paling tidak tanggal 19 Juli 2023 sudah selesai semua. “Berdasarkan paruman bersama ratu pedanda dan bagawanta puri dan darma gosana badung, dan dari pemkab badung, diputuskan bahwa pelaksanaan pelesapan akan dilaksanakan pada 28 Juli 2023, Sukra Kliwon Sungsang, bertepatan dengan hari Sugihan Bali,” kata Turah Joko.

See also  Implementasi Konsep Tri Hita Karana, DTW Uluwatu Tetap Persembahkan Gebogan Buah Dimansa Pandemi

Sementara itu, menurut sang Undagi atau tukang yang memperbaiki Meru Tumpang Tiga, Jero Mangku Dalang, menjelaskan, untuk mempersiapkan beti atau tiang pasak ini, pihaknya mencari pohon di hutan Banjar Seming, Payangan, Gianyar. Adapun jenis pohon yang digunakan, merupakan pohon jenis Majegau.

Batang pohon yang telah dotebang ini,  kemudian dikeringkan dengan proses alami selama 3 bulan. Yang mana, pengeringan ini tanpa menggunakan oven atau dijemur di terik matahari, melainkan, diletakkan di dalam ruangan agar kayu benar-benar kering dengan sempurna. “Setelah kering, barulah ada upacara yang digelar di rumah undagi. Upacaranya memohon kepada tuhan terkait memulai membuat bangunan suci di Pura Uluwatu ini,” katanya.

Untuk proses pengerjaannya, dia dibantu oleh sebanyak 10-15 undagi kayu dan 15-20 undagi ijuk. Menurutnya, para undagi yang bekerja, diharapkan memiliki niat yang suci (bersih), tidak sombong, hati yang tulus, sabar, ikhlas, dan memiliki rasa untuk ngayah yang paling tinggi. “Kalau soal keamanan yang utama itu mohon izin kepada Tuhan, memohon anugerah atau izin kepada Ida Betara yang berstana di sini. Memohon keselamatan kepada Beliau secara niskala,” tegasnya. (MBP)

 

redaksi

Related post