Peringatan HUT ke-77 RI,  Pedagang Keliling di Legian Gelar Konvoi Motor Hias

 Peringatan HUT ke-77 RI,  Pedagang Keliling di Legian Gelar Konvoi Motor Hias

Salah seorang pedagang keliling di Legian, menghias kendaraanya memeriahkan HUT RI.

MANGUPURA – baliprawara.com

Pedagang Keliling di wilayah kelurahan Legian, memiliki cara unik dalam memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke 77, Rabu 17 Agustus 2022. Diinisiasi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Legian, para pedagang bermotor ini, menghiasi kendaraanya dengan nuansa merah putih. Bahkan, mereka juga melakukan konvoi motor hias melintasi jalanan di Legian, sebelum mereka berjualan. 

Kegiatan tersebut mengambil start konvoi dari depan Kantor Lurah Legian, menuju ke Jalan Prajanata kemudian ke Jalan Dewi Sri, setelah itu mereka dipersilahkan nyebar untuk berdagang di tempat masing-masing dengan nuansa merah putih pada dagangannya.

Ketua LPM Legian, Wayan Puspa Negara menerangkan, acara tersebut sebenarnya bukanlah agenda khusus yang dilaksanakan pihaknya. Hal itu spontanitas dilakukan sebagai upaya turut memeriahkan HUT RI ke-77 di wilayah Legian. Kegiatan itu merupakan suatu persembahan yang diberikan kepada masyarakat, semacam kejutan. Sehingga hal itu tidaklah diumumkan secara resmi dan tidak dilakukan pendataan peserta. Ini sekaligus untuk memberikan kesan yang menarik, unik, dan memberikan daya tarik sesuai karakter destinasi wisata Legian.

“Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya turut memberikan nuansa after pandemi. Kami ingin status pandemi ini cepat berakhir, agar terlihat rasa sumringah masyarakat, pelaku usaha di tingkat mikro. Tujuannya sebenarnya sangat sederhana, bahwa hari kemerdekaan harus dimaknai setiap orang,” katanya saat ditemui sebelum melepas peserta konvoi.

 

Dikatakan, ini nantinya dapat memberikan nuansa yang unik, karena masyarakat dapat berbelanja pada pedagang yang kendaraanya berhiaskan nuansa HUT RI. Hal itu sekaligus akan membuat masyarakat lebih merasakan nuansa kemerdekaan, sehingga mereka akan lebih semangat untuk mengisi kemerdekaan dengan inovasi dan gagasan kritis yang sifatnya membangun wilayah.

See also  Terjatuh ke Sumur Sedalam 15 Meter, Jenazah Darmini Berhasil Dievakuasi Tim Sar

Dipaparkannya, para peserta konvoi Motor Hias Pedagang Keliling ini, merupakan para pedagang yang sudah berpuluh tahun berjualan di Legian. Mereka diwadahi dalam komunitas pedagang bermotor dibawah naungan LPM Legian, untuk melayani masyarakat kelas bawah. Jumlahnya mereka cukup terbatas  yaitu hanya 38 pedagang dan mereka sudah memiliki pos berdagang masing-masing. Jumlah mereka memang sengaja dibatasi agar tidak menjadi masalah bagi estetika kawasan. Selama ini mereka juga berperan aktif sebagai agen kebersihan dan agen informasi di wilayah Legian. Sehingga hal itu dapat segera ditindaklanjuti dengan cepat dan sigap. 

“Mereka selama ini menjadi agen kebersihan di Legian. Setiap Jumat, mereka melakukan kerja bakti di sepanjang Tukad Mati dan di area tempat mereka berdagang. Mereka juga menjadi agen informasi di lapangan. Baik terkait peristiwa kriminalitas maupun kamtibmas, karena mereka beroperasi selalu di jalan,” paparnya.

Sementara itu, Lurah Legian, Putu Eka Martini menyampaikan apresiasi atas kreatifitas yang dilakukan. Dengan adanya kreativitas seperti ini, benar benar menunjukkan kalau mereka cinta Indonesia dan juga mereka bisa berkreatifitas sambil  berdagang. Di kawasan legian kata dia, memang banyak terdapat pedagang kaki lima dan pedagang asongan. Mereka juga terus dilibatkan untuk ikut dalam setiap kegiatan positif yang dilakukan, baik oleh kelurahan maupun LPM Kelurahan Legian. “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini, jualan mereka semakin laris karena rombong dan kendaraan yang mereka gunakan terlihat unik,” harapnya.

Salah seorang pedagang yang ikut pada konvoi ini, Faza (30) asal Lombok, mengatakan, kegiatan semacam ini baru pertama kali diadakan. Karena itu pihaknya mengaku sangat antusias mengikuti, terlebih kegiatan itu dilaksanakan memperingati HUT RI. Karena itu, ia ikut menghias gerobak yang ia bawa untuk berjualan Mie Ayam Selebew di Legian. “Saya menghias dari jam 8 malam sampai jam 10. Kira-kira biaya untuk menghias habis sekitar Rp300 ribu,” katanya saat ditemui sebelum konvoi.

See also  Prodi Magister Akuntansi FEB Unud Gelar Pengabdian Internasional, Rapat APSSAI, Workshop LAMEMBA, Cultural Tour & Company Visit

Melalui semarak Kemerdekaan RI ke-77 ini, ia berharap ke depan pariwisata Bali bisa segera pulih pasca 2 tahun dilanda pandemi. Dengan demikian maka perputaran ekonomi masyarakat akan kembali bergerak normal seperti semula dan jualannya juga ikut terimbas. (MBP1)

 

redaksi

Related post