Peringati Hardiknas, Unud Sematkan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya kepada 50 Penerima
MANGUPURA – baliprawara.com
Suasana Lapangan Rektorat Universitas Udayana di Jimbaran, Badung, kembali semarak dengan diselenggarakannya Upacara Bendera untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2022, Jumat (13/05/2022).
Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2022 pada tanggal 2 Mei bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan cuti bersama tahun 2022, sehingga sesuai surat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Hardiknas tahun ini diperingati pada tanggal 13 Mei 2022.
Peringatan dapat dilaksanakan secara tatap muka, terbatas, minimalis, dan karena saat ini Provinsi Bali sudah berada pada PPKM Level 2, dan tentunya tetap dihimbau menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah.
Upacara Peringatan Hardiknas Tahun 2022 ini mengambil tema “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar”. Upacara ini dihadiri seluruh jajaran pimpinan baik di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas, serta para perwakilan dari civitas akademika baik dari unsur tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun melibatkan mahasiswa utamanya resimen mahasiswa (Menwa) dan UKM Marching Band Unud. Bertindak selaku Pembina Upacara yakni Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU.
Dalam peringatan Hardiknas ini dilakukan penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya bagi 54 penerima, dimana terdapat 19 orang penerima Satya Lencana 30 tahun, 4 orang penerima Satya Lencana 20 tahun dan 31 orang penerima Satya Lencana 10 tahun.
Disamping itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan berupa insentif bagi mahasiswa berprestasi dan dosen pembimbingnya. Untuk yang meraih emas perorangan meraih insentif sebesar 10 juta, perak 6 juta dan perunggu 4 juta. Sementara untuk kelompok, bagi yang meraih emas memperoleh insentif 10 juta, perak 8 juta dan perunggu 6 juta.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada pidatonya dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional yang dibacakan Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., selaku Pembina Upacara menyampaikan bahwa selama dua tahun terakhir banyak tantangan yang harus dihadapi namun tidak hanya mampu untuk melewati bahkan berdiri di garis terdepan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan melalui Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran di masa pandemi.
Kurikulum Merdeka ini sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Sehingga ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
Semua perubahan positif yang diusung bersama ini tidak hanya dirasakan di Indonesia saja, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara lain melalui Presidensi Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi G20.
“Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia. Kedepan masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar serta rintangan yang jauh lebih tinggi, dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk merdeka belajar,” sebut Rektor Unud membacakan Amanat Mendikbud Ristek Dikti. (MBP/unud.ac.id)