Perlu Diwaspadai Potensi Cuaca Ekstrem Saat Peralihan Musim

 Perlu Diwaspadai Potensi Cuaca Ekstrem Saat Peralihan Musim

MANGUPURA – baliprawara.com

Untuk di wilayah Bali, sebagian besar prakiraan kondisi musim hujan cenderung mundur sekitar I-III dasarian. Dimana untuk sifat hujan pada musim tahun 2020/2021 di wilayah Provinsi Bali, sebagian besar adalah bersifat Normal. Namun demikian, ada pula daerah yang tergolong bersifat Bawah Normal dan Atas Normal.

Daerah yang sifat hujannya di atas normal atau lebih banyak turun hujan dibandingkan kondisi normal yaitu di wilayah Jembrana. “Untuk puncak musim hujan di Bali rata-rata terjadi di bulan Januari dan Februari, itu terjadi di Bali tengah. Sisanya itu terjadi di bulan Februari,” kata Plt. Kepala BBMKG wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan dalam press release online Prakiraan Musim Hujan 2020/2021, Senin (5/10).

Kata dia, saat ini Bali telah memasuki masa pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Karenanya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau agar masyarakat Bali mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem. “Perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem diperalihan musim,” ucapnya.  

Lebih lanjut kata dia, cuaca ekstrim biasanya memang terjadi mengikuti peralihan musim. Cuaca ekstrim yang dimaksud seperti hujan sedang hingga lebat durasi singkat, angin kencang, puting beliung, atau bahkan hujan es seperti yang pernah terjadi di wilayah Jawa Barat. “Kalau sudah ada kejadian seperti itu, pertanda peralihan musim. Jadi tanda-tanda alamnya sudah kita identifikasi,” bebernya. 

Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana Rakhmat Prasetia menyampaikan bahwa, secara umum Awal Musim Hujan 2020/2021, di wilayah Bali diprakirakan masuk di bulan Oktober sebanyak 6 persen, November sebanyak 67 persen dan di bulan Desember sebanyak 27 persen. Dimana Daerah yang pertama kali memasuki musim hujan yaitu pada bulan Oktober di wilayah Karangasem bagian Tengah. 

See also  Intip Honda Virtual Exhibition, Ada Promo Super Hemat 

Kemudian yang memasuki Awal Musim Hujan di Bulan November, diantaranya di wilayah Jembrana, Buleleng bagian tengah, Tabanan, Badung,  Bangli, Gianyar, Karangasem bagian selatan,  Klungkung kecuali Nusa Penida. Sedangkan wilayah yang terakhir memasuki Awal Musim Hujan di bulan Desember diantaranya Jembrana bagian barat, Buleleng bagian barat, utara dan timur, Karangasem bagian utara dan timur, serta Nusa Penida.

“Perlu diwaspadai potensi penambahan curah hujan pada Puncak Musim Hujan yang diprakirakan terjadi pada Bulan Januari 2021, khususnya di daerah Bali Bagian Tengah,” imbaunya.

Dengan musim hujan yang berpotensi terjadinya bencana, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin yang turut dalam Webinar tersebut mengimbau kepada masyarakat, agar selalu aktif dalam memantau informasi prakiraan cuaca yang diterbitkan oleh BMKG. Pihaknya juga mengatakan mengambil langkah penguatan kesiapsiagaan pemerintah bersama dinas terkait dan masyarakat. Seperti menyiapkan dan mensimulasikan rencana operasi atau SOP dengan melibatkan seluruh stakeholder setempat termasuk TNI dan Polri. (MBP1)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *