Permintaan Ekspor Tinggi, Harga Porang Turun
DENPASAR – baliprawara.com
Permintaan terhadap ekspor Porang saat ini, masih cukup tinggi. Terutama dari China, Jepang bahkan ke negara Belanda.
Menurut Sub. Koordinator Karantina Tumbuhan, Agus Taufik, SP., untuk ekspor ke China, permintaanya cukup banyak, mencapai 2 Ton per bulan. Namun, meski permintaan cukup banyak, namun harga porang per kilogram, mengalami penurunan. Yakni sebelumnya di kisaran harga Rp 8.000,- per kilogram, saat ini malah turun seharga Rp 4.500 per Kilogramnya.“Permintaan Porang di beberapa negara, dapat dikatakan masih tinggi. Namun, harganya malah turun,” katanya di Denpasar, Kamis 30 September 2021.
Turunnya harga Porang ini kata dia, diperkirakan disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti banyak masyarakat yang mulai melirik dan ikut menanam Porang. Sehingga, karena banyaknya warga yang menanam, ternyata berdampak pada penurunan harga.
Dikatalannya, meski jumlah permintaan dari China cukup banyak, namun dari informasi yang didapat, ekspor Porang ke China sempat ditolak. Hal itu kata dia, dikarenakan, ditemukan Cendawan atau jamur pada Porang. “Mungkin hal tersebut disebabkan karena, pengolahan porang kurang bagus dilakukan sebelum pengiriman,” kata dia.
Namun kata dia, setelah dilakukan konsiliasi, pengiriman Porang ke China akhirnya diperbolehkan kembali. Tentunya dengan catatan, ada beberapa persyaratan harus dipenuhi sebelumnya. Dengan potensi seperti ini, pihaknya menegaskan kalau peluang ekspor Porang masih ada dna cukup besar.
Untuk di Bali, saat ini memang telah ada salah satu Pabrik di Singaraja untuk menerima Porang. Namun, terkait ekspor melalui pulau Jawa, dengan sistem sementara, menerima pasokan dari beberapa daerah luar Jawa. Kemudian, porang yang diterima, dikumpulkan di gudang, yang selanjutnya, bila jumlahnya telah terpenuhi, baru diekspor ke negara tujuan. (MBP)