Pertama Kali Digelar di BMTH Benoa, TGIF 2025 Sukses “Sedot” Puluhan Ribu Penonton
Suasana penonton di gelaran TGIF 2025, yang digelar di Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) Port of Benoa.
DENPASAR – baliprawara.com
Thank God It’s Festival (TGIF) tahun 2025, sukses digelar dan mampu menyedot puluhan ribu penonton. Gelaran TGIF 2025 ini, untuk pertama kali digelar di Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) Port of Benoa, setelah sebelumnya berturut-turut digelar di Pulau Peninsula Island, Te Nusa Dua.
Event musik paling ditunggu yang digelar selama dua hari 24-25 Mei 2025 ini, menghadirkan sederet musisi ternama tanah air termasuk juga musisi lokal Bali. Penampilan pada hari pertama, Sabtu 24 Mei 2025, menghadirkan Drive, Lyla, hingga Andra & The BackBone. Sedangkan untuk hari kedua pada Minggu 25 Mei 2025, ada headliners seperti Hindia, Feast, hingga Glenn Fredly Live feat The Bakuucakar. Pada penampilan pamungkas TGIF, Almarhum Glenn Fredly dihadirkan melalui hologram bersama dengan The Bakuucakar.
Tentu pergantian venue dari pulau Peninsula ke Bali Maritime Tourism Hub, Port of Benoa, membuat masyarakat penasaran. Bahkan, pemindahan lokasi ini juga sempat membuat pembualan tiket meningkat. “Penjualan tiket meningkat gara-gara pemindahan lokasi ini. Banyak yang kepo,” kata Program Director TGIF Puty Meriliandi, belum lama ini.
Lebih lanjut di katakan Puty, TGIF 2025 ini lebih seru dari tahun-tahun sebelumnya. Mengingat pemilihan line up artist di TGIF 2025 bukan atas kehendak pihaknya, melainkan permintaan dari penonton melalui DM instagram dan survey yang sudah dilakukan.
Feast dan Hindia kata dia, menjadi salah satu musisi yang paling dicari. Termasuk juga The Bakuucakar yang sempat viral kemarin di Indonesian Idol, juga menjadi daya tarik pada TGIF kali ini.
Bahkan, Andra & The BackBone, juga menjadi permintaan dari calon pembeli tiket melalui instagram. Bahkan, setelah Andra & The BackBone diumumkan, peningkatan untuk penjualan tiketnya langsung terlihat.
Sesuatu yang baru juga ditampilkan pada gelaran TGIF 2025. Bahkan pihak penyelenggara juga banyak bekerjasama dengan seniman seniman lokal Bali. Termasuk juga mengangkat konsep Tri Hita Karana untuk dekorasi gate. Hal itu dilakukan karena event ini digelar di Bali. Yang mana dalam konsep Tri Hita Karana ini, penyelenggara lebih banyak menampilkan terkait alam diantaranya mengusung pohon pohon, kehidupan nyata, termasuk desain danau dan gunung. (MBP)