Pertanian Juru Selamat Bali di Tengah Badai Covid-19
TABANAN – baliprawara.com
Ketua DPC PDI-P Tabanan I Komang Gede Sanjaya menilai, potensi pertanian Tabanan sangat luar biasa. Tabanan pun telah terkenal sebagai lumbung berasnya Bali karena menjadi penghasil beras terbanyak di Bali.
Selama ini, kata Sanjaya, banyak warga memilih bekerja di sektor pariwisata dan melupakan pertanian termasuk kaum perempuan. Namun, kini dengan adanya pandemi Covid-19, pertanian menjadi juru selamat Bali. Tidak salah kemudian muncul ajakan untuk kembali menggalakkan pertanian termasuk mengajak kaum perempuan tidak gengsi turun ke sawah menjadi petani.
Seperti halnya Subak Aseman 5B Banjar Bongan, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur yang merupakan subak terluas di Tabanan dengan luas area 2.259 hektar, memiliki potensi pertanian basah maupun kering. Menurutnya, saat musim hujan dan air banyak, petani bisa menanam padi. Sementara di musim kemarau, petani bisa menanam palawija seperti jagung. Sebagian besar areal persawahan di Subak Aseman 5B merupakan sawah tadah hujan, sehingga hanya mampu menanam padi sekali setahun saat musim hujan.
Meski sawah tadah hujan, namun potensi tanaman padi di subak ini sangat bagus dan hasilnya juga bagus. Hanya saja petani saat panen tidak bisa berbuat banyak karena harga jual gabah kering bisa turun jauh dari harga pasaran.
Melihat hal inilah PDI-P mencoba mencari solusi, membeli gabah petani dengan harga wajar saat panen raya tiba. “Dengan demikian harga bisa stabil dan petani juga diuntungkan,” kata Sanjaya usai melakukan panen, Selasa (9/6). (MBP8)