Pilot Project Program Ekosistem Hijau, Kendaraan Listrik Mulai Diterapkan di The Nusa Dua

 Pilot Project Program Ekosistem Hijau, Kendaraan Listrik Mulai Diterapkan di The Nusa Dua

Pilot project dalam mendukung program ekosistem hijau untuk kegiatan pariwisata di kawasan The Nusa Dua.

MANGUPURA – baliprawara.com

The Nusa Dua, Bali yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), sebagai bagian dari InJourney Group, mulai mengakselerasi implementasi ekosistem hijau di kawasan. Adapun implementasi yang diterapkan yakni, penggunaan kendaraan listrik untuk operasional berupa shuttle bus listrik dan motor listrik dengan battery swapping station.

Upaya ini, menjadi pilot project dalam mendukung program ekosistem hijau untuk kegiatan pariwisata di kawasan The Nusa Dua. Ini juga sebagai dukungan untuk mencapai target Indonesia menurunkan emisi karbon sebesar 50% di sektor pariwisata pada 2030. Penerapan ekosistem hijau ini, menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan InJourney sebagai Holding BUMN dalam sektor Pariwisata yang sudah disepakati tanggal 29 April 2024.

Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial Indonesia Battery Corporation (IBC), Reynaldi Istanto, menyampaikan bahwa, salah satu peran IBC adalah acceleration and market creation dengan membangun ekosistem hijau di Indonesia agar target pengurangan emisi dapat tercapai. Tugas yang dilakukan kata dia adalah membantu pencapaian target pengurangan emisi di Indonesia, dimana dalam sektor pariwisata, ITDC menjadi partner dalam aplikasi penggunaan kendaraan listrik.

“Saat ini IBC menyiapkan motor listrik dengan battery swapping station dan Shuttle Bus listrik untuk operasional pelayanan pariwisata di Nusa Dua,” kata Reynaldi, di saat memberi keterangan pers terkait kerjasama mengakselerasi implementasi ekosistem hijau Jumat 2 Jul 2024, di kawasan Pulau Peninsula, Nusa Dua.

Tidak hanya kendaraan listrik, kerjasama ini juga akan diperluas ke beberapa penggunaan energi lain seperti energy storage system untuk kebutuhan back up daya dan panel surya, e-bus, mobil listrik dan lain sebagainya, ”Penggunaan kendaraan operasional berupa motor listrik beserta battery swapping station dan Shuttle Bus listrik, merupakan langkah awal dari upaya besar kami di sektor pariwisata, selanjutnya akan terus dikembangkan ke dalam bentuk energi lain agar capaian target pengurangan 50% di sektor pariwisata dapat tercapai,” jelasnya.

See also  Pelajari Bidang Keperawatan Pariwisata, Universitas Binawan Lakukan Studi Banding ke FK Unud

Sementara itu, Direktur Operasi ITDC Troy Warokka mengatakan, ITDC, sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia, berkomitmen mewujudkan sustainable tourism dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya ramah lingkungan di The Nusa Dua. Kolaborasi ini bertujuan menjadikan kawasan tersebut sebagai contoh Bali Energi Bersih, didukung oleh Pemerintah Provinsi Bali.

“ITDC telah mengimplementasikan program ekosistem hijau, termasuk penggunaan kendaraan motor listrik, serta penggunaan energi surya dalam operasional ITDC. Kolaborasi dengan IBC juga akan ditingkatkan untuk penggunaan lebih banyak EV dan energi ramah lingkungan dengan battery energy storage di masa depan,” ucapnya.

Penggunaan kendaraan bertenaga listrik di sektor pariwisata, dapat memberikan manfaat berupa pengurangan emisi karbon. Menurut studi Lenzen (2018), sektor pariwisata di seluruh dunia menyumbang sekitar 8% dari total emisi global. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah berkomitmen mengurangi emisi karbon di sektor pariwisata 50%, dan peta jalan pengurangan ini sudah ditetapkan.

Selain di Kawasan Nusa Dua Bali, IBC dan ITDC juga berencana akan mengembangkan kerjasama di wilayah ITDC lainnya seperti, The Mandalika, Lombok dan The Golo Mori, Labuan Bajo. Kolaborasi antara IBC dan ITDC akan terus dikembangkan dalam mewujudkan new energy ecosystem di sektor pariwisata. Pilot project di kawasan The Nusa Dua ini diharapkan dapat menggerakkan sektor pariwisata hijau, sambil mengumpulkan masukan terkait user experience, sehingga kenyamanan pengguna kendaraan listrik berbasis baterai dapat ditingkatkan, dan akhirnya ekosistem hijau sektor pariwisata dapat terbangun. (MBP)

 

redaksi

Related post