PKB Mesti Mampu Bangun Rasa Kebanggaan Budaya

Prof. Dr. I Wayan Dibia
DENPASAR – baliprawara.com
Pesta Kesenian Bali (PKB) mesti mampu membangun rasa kebanggaan budaya bagi generasi muda. Kebanggaan budaya itu mesti selalu dipupuk agar PKB makin berkualitas ke depan. Melalui ajang pesta berkesenian ini, generasi muda mesti diberikan ruang seluas-luasnya untuk terlibat. Di samping itu PKB jangan sampai mendegradasi kesenian sakral.
Demikian antara lain harapan yang disampaikan tim kurator PKB 2025, Prof. Dr. I Wayan Dibia dihubungi saat rapat persiapan PKB 2025 di Disbud Bali Senin (3/3).
PKB telah menginjak 47 kali penyelenggaraannya. Bagaimana harusnya pengisi acara memaknai PKB sehingga tetap menampilkan garapan seni yang berkualitas?
Menurut Prof. Wayan Dibia, tim kurator sepakat bahwa tampil di PKB berbeda dengan di desa. Karena itu pengisi acara mesti menampilkan garapan seni yang berkualitas, artistik dan edukatif dengan meniadakan hal-hal berbau porno dan sebagainya. Kalau toh menampilkan lelucon mesti dikemas dengan bahasa yang baik. Pun jika memakai lakon, mesti jelas sumber sastranya.
Bagi Prof. Dibia, selama ini PKB tidaklah menoton. Yang terkesan monoton karena “rumah” materi PKB dari tahun ke tahun tetap sama, ada pawai, pagelaran, lomba, pameran dan sarasehan. Namun, isi atau kontennya tentu berbeda tiap tahunnya. Dalam konteks ini kreativitas dan inovasi para pengisi acara mesti ditingkatkan.
Demikian juga para juri lomba atau ustawa, selalu dituntut netral. Mereka mesti memposisikan dirinya sebagai juri Bali, untuk menghasilkan yang terbaik. Agar lomba tersebut tidak menimbulkan kekisruhan, di sinilah pentingnya objektivitas penjurian. Dengan juri yang kapabel, kredibel dan netral, diharapkan betul-betul melahirkan hasil penjurian yang objektif.
Sementara itu berbagai persiapan sudah dilakukan panitia dan seniman untuk menyongsong PKB ke-47 tahun 2025. PKB yang mengusung tema “Jagad Kerthi, Loka Hita Samudaya” ini dianggarkan Rp 6,5 milyar. Kendati anggarannya tak sebesar tiga tahun lalu Rp 10 milyar, dijamin PKB kali ini dijamin tetap berkualitas.
Dalam rapat persiapan PKB ke-47 tahun 2025 tersebut dibahas kriteria parade (utsawa) gong kebyar dewasa, gong kebyar wanita, gong kebyar anak-anak, dan kriteria lomba (wimbakara) baleganjur remaja, lomba mesatua Bali, lomba taman penasar, lomba gender wayang anak-anak, lomba tari barong ket, lomba mewarnai dan lomba karya tulis berita kisah untuk wartawan. (MBP2)