PKM Universitas Warmadewa Melalui Pemberdayaan Yayasan Disabilitas Bhakti Senang Hati

GIANYAR – baliprawara.com
Kabupaten Gianyar terutama Kawasan Ubud sudah terkenal di berbagai penjuru dunia karena sektor pariwisatanya. Akan tetapi, dibalik hingar bingarnya aktivitas pariwisata di Gianyar, di Desa Siangan Gianyar terdapat satu komunitas yang kita sebut golongan disabilitas yang bernaung dibawah Yayasan Bhakti Senang Hati.
Dalam sehari-hari mereka hanya dapat bertahan hidup dengan bergantung kepada sumber dana pihak ketiga atau donatur. Akan tetapi untuk keberlanjutan dan masa depan, hal ini tidak memungkinkan untuk berharap dari donatur. Sehingga diperlukan suatu terobosan yang sering dikenal dengan kecakapan hidup dan hal ini sangat dibutuhkan dan diperlukan bagi mereka guna menunjang kemandirian mereka.
Untuk meningkatkan kemandirian bagi pengurus yayasan serta penyandang disabilitas, maka Dosen FEB Universitas Warmadewa menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pemberdayaan Yayasan Disabilitas Bhakti Senang Hati dalam Meningkatkan Pendapatan di Desa Siangan Gianyar”. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi kewirausahaan, pengetahuan dalam perhitungan harga pokok produksi kerajinan dan menghitung laba rugi, keterampilan dalam penggunaan media internet untuk menunjang fungsi pemasaran produk agar dapat meningkatkan kemandirian hidup. Kegiatan PKM diisi dengan berbagai materi dan narasumber yang berkompeten, diikuti oleh Ketua Yayasan Bhakti Senang Hati beserta staf pengurus serta para penghuni asrama yayasan.
Ketua Tim PKM Universitas Warmadewa, Ita Sylvia Azita Azis,SE,M.Si., bersama anggota A.A.Bagus Amlayasa, Dewa Ayu Putu Nitiwidari dan Nengah Ganawati, mengungkapkan bahwa tingkat kemandirian para penyandang disabilitas secara umum masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya sentuhan softskill dan pemahaman mereka dalam membangun kemandirian dengan jiwa kewirausahaan serta kurangnya inovasi pemasaran hasil produk kerajinan.
“Sejauh ini pengelola yayasan memajang hasil kerajinan para penyandang disabilitas hanya di areal asrama saja sembari menunggu tamu yang berkunjung sehingga area pemasaran menjadi terbatas. Dengan demikian, kegiatan penyuluhan dan pendampingan menjadi begitu penting untuk dilaksanakan guna membantu meningkatkan aspek kemandirian bagi para penyandang disabilitas,” harapnya.
Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan pemberian bantuan berupa peralatan-peralatan untuk mendukung kegiatan operasional yayasan serta foto bersama. Bantuan ini diserahkan langsung oleh ketua tim PKM kepada ketua yayasan yang dihadiri oleh pengelola yayasan dan para hadirin seperti penyandang disabilitas dan juga anggota tim PKM. Semoga dengan pemberian bantuan ini, dapat meringankan beban yayasan dan juga nantinya dapat meningkatkan produktivitas yayasan dalam meningkatkan kemandirian hidup mereka. (MBP)