PLN Tetap Siaga Pasok Listrik di RS Rujukan, Meski Tren Pasien Covid-19 Menurun
DENPASAR – baliprawara.com
PLN UID Bali memastikan pasokan listrik untuk rumah sakit rujukan Covid-19 tetap andal bahkan setelah tren kasus harian dinyatakan menurun oleh Satgas Covid-19 Bali. Setidaknya 42 titik lokasi yang meliputi rumah sakit, lokasi isolasi terpusat, serta produsen oksigen di Bali menjadi prioritas siaga pasokan listrik.
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, I Wayan Udayana, Jumat (27/08), mengatakan saat ini ketersediaan pasokan listrik di Bali sangat mencukupi. “Daya mampu pasokan listrik saat ini sebesar 1.322,1 MW, dengan beban puncak harian 665,3 MW sehingga ada cadangan daya sebesar 656,8 MW, tentu jumlah ini sangat cukup untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat khususnya rumah sakit rujukan, tempat isolasi terpusat, maupun pabrik produsen oksigen di Bali,” ungkap Udayana.
Selain itu, khusus rumah sakit besar, menurutnya, listriknya akan dipasok melalui Genset (Generator Set) yang sudah terinstal pada gedung rumah sakit sehingga apabila mengalami gangguan akan langsung dimanuver ke sumber listrik cadangan.
Pihaknya juga menyatakan saat ini masih mengerahkan 654 petugas baik pegawai maupun tenaga alih daya yang dibagi dalam 289 regu dengan pola pengamanan pasokan listrik yang telah disusun dalam Standar Operasional Prosedur. “Kami juga menerapkan langkah-langkah strategis termasuk di lokasi-lokasi sentra vaksin sehingga kegiatan vaksinasi dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Udayana juga menjelaskan bahwa PLN juga telah melakukan tindakan antisipatif seperti pemeliharaan SUTM, pemeliharaan gardu distribusi, pemeliharaan JTR, dan inspeksi JTM Ground Patrol dengan langsung melaksanakan eksekusi temuannya. Ini dimaksudkan untuk meminimalisir gangguan jaringan.
“Kami pun selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti pengelola rumah sakit maupun pabrik produsen oksigen untuk memastikan kebutuhan listrik serta keamanan dan keandalan listrik sesuai dengan harapan pelanggan,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa komunikasi dan koordinasi selalu terbuka sehingga kendala yang terjadi di lapangan dapat segera teratasi dengan cepat. (MBP)