Politeknik Negeri Bali Lakukan Penguatan Persiapan Penyelenggaraan Program D2 Fast Track

 Politeknik Negeri Bali Lakukan Penguatan Persiapan Penyelenggaraan Program D2 Fast Track

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, S.T, M Sc, Ph D., (kanan) berbincang dengan Direktur PNB I Nyoman Abdi SE, M.eCOM, Rabu (3/11) di kampus PNB.

MANGUPURA – baliprawara.com

Politeknik Negeri Bali (PNB) saat ini telah resmi mendapat persetujuan dari Kementerian untuk membuka 8 Program Studi (Prodi) baru, mendukung program SMK D2 Fast Track atau Jalur Cepat. Dalam mensukseskan program ini, PNB telah menggandeng ratusan Industri yang bergabung dalam pengembangan program SMK D2 Fast Track. Tentunya bersama dengan puluhan SMK yang ada di Bali dan ratusan mitra Industri, serta dengan sudah diizinkannya 8 Prodi untuk Program D2 Fast Track ini, maka untuk perkuliahan akan mulai dilakukan pada pertengahan tahun 2022. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, S.T, M Sc, Ph D., berharap, program ini harus bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, pihaknya akan terus memberikan dukungan supaya 8 prodi D2 Jalur Cepat ini, bisa  berjalan sukses. “Kalau 8 Prodi untuk program D2 Fast Track di PNB berjalan dengan baik, tentunya ini bisa menjadi percontohan nasional. Hal itu karena 8 usulan prodi untuk D2 Fastrack yang dikembangkan di PNB ini, merupakan nomor 1 tertinggi di Indonesia dibandingkan kampus-kampus vokasi yang lain,” kata Wikan yang secara khusus melakukan kunjungan ke Politeknik Negeri Bali (PNB), Rabu 3 November 2021.

Kedatangannya Dirjen Pendidikan Vokasi ke PNB ini, dalam rangka melakukan penguatan persiapan penyelenggaraan program D2 Fast Track PNB, bersama dengan perwakilan Industri yang bergabung dalam pengembangan program SMK D2 Fast Track. Dalam program D2 Fast Track ini, Wikan mengatakan bahwa peran industri itu sangat krusial. Hal itu karena, dalam prosesnya nanti, kurikulum yang diterapkan harus dirancang bersama dengan industri.

 

Dalam Program D2 fast track ini, Wikan menjelaskan, para mahasiswa nantinya tidak lagi belajar selama dua tahun, tetapi sudah disingkat menjadi tiga semester atau satu setengah tahun. Sehingga PNB harus melakukan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). “Jadi dalam RPL ini, PNB mengakui pembelajaran atau pencapaian siswa selama enam semester di SMK. Sehingga sejak SMK siswa akan diajar oleh tiga pengajar, pertama dari guru di SMK, Dosen PNB, dan pengajar dari industri,” jelasnya. 

Selain itu pihaknya juga menambahkan, para siswa SMK dapat memilih akan mengikuti program D2 Fast Track atau langsung bekerja. Lantaran dalam kurikulum pembelajaran sudah disetarakan dengan satu semester di PNB dan sudah dirancang bersama dengan industri. “Sehingga saat masuk sebagai D2 Fast Track, para mahasiswa akan mengikuti pembelajaran di kampus dan dua semester akan langsung magang di industri. Sistem ini mirip dengan sistem di Jerman yaitu belajar sambil bekerja di industri,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur PNB I Nyoman Abdi SE, M.eCOM, mengatakan, terkait 8 prodi yang akan dimulai tahun 2022 nanti, berbagai persiapan sudah dilakukan. Bahkan terkait program D2 Fastrack ini, ada 5 SMK yang sudah mempersiapkan untuk itu. Tentunya program ini tidak boleh asal-asalan, dan tentunya ini harus bisa sukses. “Kita buktikan kalau program yang telah dipersiapkan dengan baik, diharapkan bisa sukses dilaksanakan. Bila ini sukses, tentu juga dengan harapan ini bisa menjadi contoh secara nasional,” harapnya.

Abdi juga mengungkapkan, beberapa industri sudah diajak bekerjasama. Seperti The Apurva Kempinski Bali, St. Regis Resort, Conrad Bali, Horison Hotel, dan Wyndham. Sedangkan untuk prodi lainnya masih banyak yang sudah bekerjasama. “Ini komitmen bersama dengan industri sejak penandatanganan MoU di tahun 2020 sudah ada 400 lebih industri. Sehingga ini (D2 fast track) harus sukses dijalankan, karena persiapannya sudah matang dilakukan jika sukses akan menjadi percontohan nasional,” pungkasnya. (MBP1)

See also  Kemilau HUT ke-33 Tahun, FIFGROUP Ajak Karyawan Tanam 3.695 Pohon

 

redaksi

Related post