Politeknik Negeri Bali Perkuat Ekosistem Kemitraan, Gelar Job Fair dan Business Matching

 Politeknik Negeri Bali Perkuat Ekosistem Kemitraan, Gelar Job Fair dan Business Matching

Pembukaan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Bali, di SMKN 3 Denpasar, Rabu 3 Juli 2024.

DENPASAR – baliprawara.com

Politeknik Negeri Bali (PNB), menggelar program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Bali. Bertempat di SMKN 3 Denpasar, Rabu 3 Juli 2024, kegiatan yang merupakan program dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI pendanaan dari LPDP Tahun Anggaran 2023 ini, turut melibatkan Universitas Pendidikan Ganesha, Politeknik Nasional, Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional.

Pada kegiatan ini, juga digelar pelatihan  peningkatan kapabilitas kemitraan dan penyelarasan, serta kegiatan Job Fair dan Business Matching. Kegiatan ini, menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Ketua Tim Kerja Program Data dan Evaluasi Direktorat SMK, Meidhi Alkibzi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Bali Ida Bagus Gde Weisnawa, PMO Program Ekosistem Kemitraan Ketua Tim Kerja Kemitraan Direktorat Mitras Dudi Yoggi Herdani, M.Si. dan pembicara lainya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai unsur stakeholder strategis di Provinsi Bali, termasuk perwakilan dari Pemerintahan, Sekolah Vokasi, Perguruan Tinggi Vokasi, dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Ini dalam rangka memperkuat kolaborasi dan mengidentifikasi peluang kemitraan yang potensial serta menyusun rencana kebijakan yang diperlukan.

Program Penguatan Ekosistem Kemitraan yang digelar PNB ini, mendapat apresiasi dari Ketua Tim Kerja Program Data dan Evaluasi Direktorat SMK, Meidhi Alkibzi, S.IP, M.Si. Pasalnya, selain sebagai langkah awal dan terpenting untuk memastikan pendidikan vokasi bisa selaras dengan kebutuhan industri, juga untuk menyelaraskan dengan apa yang menjadi konsen dan kebutuhan dari pemerintah, khususnya provinsi Bali. “Kalau kita lihat, ekosistem yang perlu dikaji adalah pengembangan industri pariwisata,” katanya usai menjadi pembicara.

Acara ini lanjut Meidhi, diharapkan bisa melahirkan kebijakan yang menjadi bahasan penting bagi daerah, dalam menyusun pengembangan pendidikan vokasi. “Sesuai amanat Undang undang dimana pengelolaan SMA dan SMK ada di pemerintah daerah, oleh karena itu maka pemerintah daerah akan mengambil kebijakan penting dalam penyusunan  program kedepan,” tambahnya.

See also  Pemilihan Puteri Indonesia Bali Kembali Digelar Setelah Tiga Tahun Vakum

Lebih lanjut kata dia, isu yang terus berkembang saat ini adalah masalah sinkronisasi kurikulum. Walaupun secara kebijakan melalui kurikulum merdeka belajar, hal itu sangat bisa diselesaikan. “Sekolah sangat fleksibel mengatur kerjasama. Termasuk di Bali industri yang masuk di industri yang sudah bekerjasama dengan SMK, dengan menjahit kurikulum secara bersama, mendesain  program yang sama, sehingga anak-anak itu sesuai dengan tuntutan industri,” ungkapnya.

Meidhi menambahkan, zaman sekarang, anak-anak dituntut mampu berkreativitas, dan harus bisa menghadapi perkembangan saat ini. “Di SMK banyak program sudah kami fasilitasi, SMK pusat unggulan, berbasis digital, tidak hanya kompeten di bidangnya, tapi kompeten dalam menghadapi berbagai tantangan,” terangnya.

Sementara itu, melalui kegiatan Job Fair dan Business Matching ini diharapkan para pemangku kepentingan akan memiliki kesempatan untuk saling berbagi informasi, wawasan, dan kebutuhan terkait pengembangan inovasi dan ketenagakerjaan di Provinsi Bali.  Dalam diskusi yang mendalam dan interaktif akan memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi area potensial untuk kerjasama, serta merumuskan strategi dan inisiatif bersama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing daerah.

Direktur Politeknik Bali I Nyoman Abdi S.E, M.E.COM., mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program yang diberikan oleh LPDP melalui Direktorat Kemitraan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diberikan kepada Politeknik Bali. Dengan tujuan, untuk memperkuat ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah.

“Tentu potensi daerah Provinsi Bali harus kita  tahu, apa potensinya,   apa yang kita kerjakan dalam membangun potensi daerah. Misalnya pariwisata daerah, tentu bukan saja bicara pariwisata saja melainkan harus berbasis energi, seperti Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Bagaimana kemitraan dengan desa wisata  di Bali banyak ratusan desa pariwisata kita perkuat,” kata Abdi.

See also  SNBP 2023 Diumumkan, Politeknik Negeri Bali Terima 880 Mahasiswa Jalur Prestasi

Lebih lanjut dijelaskan, melalui program penguatan kemitraan, Politeknik Negeri Bali telah mulai membuka Prodi Baru, yaitu Prodi Energi Baru Terbarukan. “Meskipun D3 sudah terbangun bekerjasama dengan pemerintah Swiss. Prodi ini untuk membuat kualitas SDM yang kompeten. Ini salah satu bagian dari penguatan kemitraan, di samping juga industri, pihak UMKM dalam kesempatan ini kita berkumpul  untuk memperkuat kemitraan, dan tidak lupa Peran media juga sangat penting untuk menyebarluaskan informasi ini,” terangnya. (MBP) 

 

redaksi

Related post