PPKM Diperpanjang, Semua Kawasan di Jawa Bali Kini Pada Level 3 dan 2

 PPKM Diperpanjang, Semua Kawasan di Jawa Bali Kini Pada Level 3 dan 2

DENPASAR – baliprawara.com

Dalam evaluasi mingguan, Senin 20 September 2021, Pemerintah secara resmi kembali mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan melalui keterangan persnya bahwa, tidak ada lagi kabupaten/kota yang berada di level 4 untuk Jawa-Bali. Namun kata dia, semua kawasan ada pada level 3 dan 2.

Dikatakan Menko Luhut, dengan melihat perbaikan penanganan pandemi, perubahan level kini diberlakukan selama dua minggu untuk PPKM di Jawa-Bali. Namun demikian lanjut dia, untuk pelaksanaan evaluasi, tetap dilakukan setiap minggunya. “Kami tidak akan melakukan perubahan yang drastis. Saya mohon pengertian masyarakat Indonesia,” katanya Luhut menambahkan.

 

Untuk itulah, selama dua minggu dari tanggal 21 September sampai 4 Oktober, PPKM Jawa Bali masih dilanjutkan. Ia mengatakan alasan tidak melakukan perubahan drastis karena tidak ingin membuat kesalahan dan banyak yang masih tidak diketahui terkait virus ini.

 Ia menyebutkan situasi pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan. Hasil estimasi dari epidemiolog Universitas Indonesia menunjukkan bahwa angka reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi sudah di bawah 1, yakni sebesar 0,98. Angka ini berarti setiap satu kasus Covid-19, rata-rata menularkan ke 0,9 orang atau jumlah kasus akan terus berkurang. Luhut yang merupakan Koordinator PPKM Jawa-Bali menyebutkan penanganan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali. 

 

Meski kata dia, kasus pada hari ini bertambah penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.932 orang. Pasien yang sembuh sebanyak 6.799 orang. Korban jiwa tercatat 166 orang. Namun, Presiden mengingatkan agar semua super waspada menghadapi ini. Karena tidak mungkin, akan terjadi gelombang ketiga. “Angka ini kerja keras semua tim. Saya kira membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Kita semua jauh lebih siap dari 4 bulan yang lalu setelah mengalami terpaan delta variant ini,” kata Luhut. 

Lebih lanjut Luhut menyebutkan kalau capaian ini, harus disyukuri. Namun Presiden Jokowi mengingatkan semuanya agar tetap waspada dan hati-hati. Karena menurutnya, banyak negara sudah seperti ini, kemudian naik lagi dengan cepat. “Ini yang harus kita waspadai, risiko kenaikan kasus masih tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu,” katanya mengingatkan.

 

Ia menegaskan pemerintah tidak mau kecolongan dengan masuknya varian baru, seperti MU dan Lambda. Disebutkannya, salah satu risiko berasal dari luar negeri, terutama dari negara tetangga. Untuk itu, pemerintah akan membatasi pintu masuk perjalanan internasional ke Indonesia dan memperketat proses karantina bagi WNA dan WNI yang datang dari luar negeri. “Khusus pintu masuk udara hanya dibuka di Jakarta dan Manado. Untuk laut hanya di Batam dan Tanjung Pinang. Untuk jalur darat hanya dibuka di Aruk, Entikong, Nunukan, dan Motaain,” jelasnya.

Untuk melakukan pengetatan, Polri akan ditugaskan meningkatkan pengawasan di jalur-jalur tikus, baik di darat maupun laut. “Hal ini, belajar dari peristiwa yang lalu. Proses karantina dijalankan dengan ketat yakni selama 8 hari, 3 kali PCR, dan pemerintah akan meningkatkan penerapan karantina dan testing, terutama di pintu masuk darat,” ucapnya. (MBP)

See also  Dandim Jembrana Akan Tindak Tegas Bahkan Pecat Prajurit Terlibat Narkoba

 

redaksi

Related post