Prihatin Kondisi Sampah di Jalur Pendakian, Founder Get Plastic Inisiasi Mesin Olah Sampah Plastik Menjadi BBM

 Prihatin Kondisi Sampah di Jalur Pendakian, Founder Get Plastic Inisiasi Mesin Olah Sampah Plastik Menjadi BBM

Asisten Manajer Get Plastic, Raissa Kanaya, menunjukkan BBM jenis solar dari hasil pengolahan sampah plastik.

MANGUPURA – baliprawara.com

Sampah plastik, masih menjadi permasalah pelik di sejumlah wilayah saat ini. Pasalnya, keberadaan sampah plastik semakin hari terus mengalami peningkatan. Sedangkan, penanganan terhadap sampah plastik ini, masih belum maksimal dan cenderung tak tertangani.

Saat ini, penanganan masalah sampah plastik, mulai dikembangkam dengan cara mengolah menjadi bahan bakar minyak (BBM), menggunakan mesin pirolisis. Pengolahan sampah plastik menjadi BBM ini, mulai diinisiasi oleh Yayasan Get Plastic Indonesia, yang bermarkas di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung.

Menurut Asisten Manajer Get Plastic, Raissa Kanaya, pengolahan sampah plastik menjadi BBM berupa solar, awalnya merupakan ide dari Founder Get Plastik Dimas Bagus Wijanarko. Sang founder yang memiliki hobi mendaki gunung, sempat prihatin melihat banyaknya sampah yang berceceran di sekitar lokasi jalur pendakian.

Berawal dari keprihatinan itu, Dimas kemudian mencari informasi untuk bagaimana bisa mengolah sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. “Dari keprihatinan itu, ia kemudian mendapat informasi dari temannya di Universitas Gadjah Mada (UGM), terkait alat untuk mengolah sampah plastik yang bisa diubah menjadi BBM,” kata Raissa, Kamis 17 Juli 2024.

Dari informasi terkait alat mengolah sampah menjadi BBM, ia kemudian mulai melakukan riset, hingga akhirnya diciptakanlah alat Pirolisis. Bahkan saat ini, Dimas sudah memiliki beberapa mesin yang dapat digunakan untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM. “Itu dimulai 2014, founder kami (Dimas-red), melakukan riset panjang. Sekarang sudah ada 15 prototipe mesin,” bebernya. 

Proses pengolahan sampah dengan alat Pirolisis, ternyata tidak semua sampah plastik dapat diolah. Dikatakan, ada dua jenis sampah plastik yang tidak bagus untuk diolah, yakni plastik botol mineral (PET), dan pipa (PVC).

See also  Perangi Sampah Plastik, Harus Dilakukan Secara Bersama-sama dan Terintegrasi

Untuk PET kata dia, jika diolah akan dapat merusak mesin akibat serbuk putih yang dihasilkan. Kemudian untuk jenis PVC, hasil pengolahan minyaknya, biasanya akan lebih hitam.

Sementara, sampah plastik yang cocok diolah menjadi BBM, justru sampah yang tidak ada value-nya, atau sampah yang kalau dijual ke bank sampah tidak laku. Seperti kantong plastik, maupun plastik multilayer. Ia mengungkapkan, dari jenis.plastik itu, yang paling bagus itu jenis sampah plastik yang food grade atau bungkus untuk makanan.

Lebih lanjut dijelaskannya, untuk satu kilogram sampah jenis Polypropylene (PP) atau semacam sedotan dan lainnya, jika diolah dengan mesin Pirolisis ini, dapat menghasilkan satu liter solar. Namun, untuk plastik jenis lainnya, perbandingannya 80-90 persen dari berat sampah.

Untuk proses pengolahannya, sampah biasanya dipilah terlebih dahulu. Kemudian, sampah hasil pilah dimasukkan ke reaktor pertama  untuk proses pemanasan. Kemudian di dalam mesin akan dilakukan kondensasi yang menghasilkan uap. Hasil uapnya, dialirkan menuju ke reaktor kedua, untuk proses pendinginan. “Jadi ada pendinginan menggunakan air, agar gas yang dihasilkan menjadi cair. Prosesnya disebut destilasi kering yakni dari padat menjadi cair,” terangnya.

Ia menambahkan, hasil pengolahan sampah melalui alat pirolisis ini, fokuskan menjadi BBM jenis solar. Hal itu karena hasilnya lebih banyak dibandingkan menjadi premium atau pertamax. Bahkan solar yang dihasilkan telah dilakukan uji dari Lemigas.

BBM Solar hasil pengolahan ini kata dia, tidak untuk diperjualbelikan. Namun, hanya untuk digunakan sebagai bahan bakar mobil operasional di yayasan serta biasanya dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. “Kami gunakan ke mobil operasional, di Jogja kami berikan untuk mobil si tole (bus Shuttle). Kami biasanya juga bagikan ke petani dan nelayan,” terangnya.

See also  Perilaku Primitif Kita, Penyebab Masalah Sampah Plastik

Selama ini, Get Plastic telah memproduksi mesin dengan kapasitas pengolahan plastik yang berbeda. Ada mesin dengan kapasitas 5-50 kilogram. Untuk pengerjaan mesin, tergantung kapasitas, dengan estimasi bisa mencapai satu bulan. “Kami juga sudah kerjasama dengan Pertamina untuk melakukan cek lab. Hasilnya untuk bensin oktannya 92 setara pertamax,” imbuhnya. (MBP)

 

redaksi

Related post