Prodi S-2 Bioteknologi FP Unud gelar Pelatihan Pemanfaatan Mikroorganisme

 Prodi S-2 Bioteknologi FP Unud gelar Pelatihan Pemanfaatan Mikroorganisme

SINGARAJA – Baliprawara.com

Sebagai wujud kepedulian terhadap pertanian dan untuk mendukung perda organik, Program Magister Bioteknologi Pertanian dan Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan mikroorganisme untuk kesehatan dan pengendalian penyakit tanaman hortikultura, kepada para petani di Subak Abian Lila Cita, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada Buleleng.

Pengabdian bersama Program Magister Bioteknologi Pertanian dan Doktor Ilmu Pertanian dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Juli 2022, dan diikuti oleh 50 peserta anggota Kelihan Subak.

Kelihan Subak Abian Lila Cita, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, I Ketut Supartha sangat berterimaksih dan mengapresiasi Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang mau turun langsung kelapangan untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada para petani dalam hal pemanfaatan mikroorganisme untuk Kesehatan dan Pengendalian Penyakit Tanaman Hortikultura.

“Saya mewakili para petani di Subak Abian Lila Cita, sangat berterima kasih atas kehadiran dosen – dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana terutama Program Magister Bioteknologi Pertanian dan Doktor Ilmu, yang mau mendengarkan dan merespon keinginan petani di Subak Lila Cita Pancasari untuk dilatih menggunakan mikroba dalam upaya berproduksi pada tanaman sayuran,” ujarnya.

Lebih lanjut Ketut Supartha mengharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan sehingga pengetahuan para petani dapat lebih meningkat sehingga berimbas pada peningkatan produksi hasil pertanian.

Ketua Prodi S-2 Bioteknologi Fakultas Pertanian Unud, Dr. GN Alit Susanta Wirya, SP., M.Agr. dalam pemaparannya menjelaskan tentang keampuhan Trichoderma sebagai agen pengendali penyakit-penyakit tular tanah pada tanaman Hortikultura.

“Trichoderma yang dicampur dengan berbagai jenis kompos kotoran hewan seperti kotoran hewan kambing, sapi, ayam dan kompos daun telah diuji kemampuannya untuk mengendalikan penyakit layu pada tanaman stroberi dan mampu menurunkan serangan penyakit akar gada padatanaman kubis, asal aplikasinya dilakukan semenjak pembibitan,” jelasnya.

See also  Minggu Ketiga Juni, Badung Target 70 Persen Penduduk Mendapat Vaksin Dosis 1

Peneliti PGPR yang juga dosen Program Magister Bioteknologi Pertanian Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. memaparkan tentang peranan Plant Growth promoting Rhizobacteria (PGPR), yang mempunyai banyak fungsi diantaranya mampu meningkatkan kesuburan tanaman dengan meningkatkan jumlah bulu-bulu akar sehingga mampu menyerap nutrisi dengan optimal.

“Fungsi lain dari PGPR juga mampu membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit. PGPR biasanya diaplikasikan sekali saja saat pembibitan yang akan mampu berfungsi selama hidupnya,” urainya.

 

Prof Ngurah Suprapta menambahkan bahwa Plant Growth promoting Rhizobacteria (PGPR) saat ini sudah banyak digunakan untuk tanaman padi yang juga sukses untuk tanaman sayuran Seperti Pakchoi dan Kubis.

Sementara itu Prof Dr. Ir I Nyoman Wijaya, M.S. menjelaskan tentang hama-hama yang sering menyerang tanaman hortikultura.

“Pada tanaman hortikultura banyak hama selain merusakkan tanaman juga ada yang berfungsi sebagai vector virus seperti Aphis dan Bemisia tabacci,” jelasnya.

Sementara Prof Nyoman Wijaya yang merupakan Peneliti Hama dan dosen Program Doktor Ilmu Pertanian dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan bahwa di daerah Pancasari yang banyak membudidayakan cabai sering sekali diserang lalat buah sehingga mangakibatkan buah cabai banyak rontok. Untuk mengendalikan lalat buah Prof Wijaya menyarankan menggunakan perangkap seperti feromon.

Pada akhir penyuluhan, anggota subak bersama dengan mahasiswa S-2 Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana bersama-sama membuat kompos yang dikayakan dengan Trichoderma.

See also  Puluhan Mahasiswa Ikuti Pelepasan Calon Wisudawan FP Unud

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan Egary yang berbahan aktif PGPR Produksi lab Biopestisida dan biang Trichoderma serta buku referwnsi Penyakit layu stroberi di Bali dan pengendaliannya dengan Trichoderma produksi Lab Penyakit Tumbuhan FP Unud, untuk anggota subak Abian Lila Cita. Pancasari. (MBP/Unud.ac.id)

 

tim redaksi

Related post