Program PEN Sektor Kelautan dan Perikanan di Badung, KKP Beri Pelatihan Mengolah Turunan Mangrove

 Program PEN Sektor Kelautan dan Perikanan di Badung, KKP Beri Pelatihan Mengolah Turunan Mangrove

MANGUPURA – baliorawara.com

Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Sektor Kelautan dan Perikanan melalui Rehabilitasi Kawasan Mangrove. Beberapa program yang dilaksanakan meliputi penanaman mangrove, pembangunan nursery/pusat pembibitan mangrove, pembangunan sarana ekowisata tracking mangrove serta pemanfaatan produk olahan mangrove.

Pelatihan yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ini dibuka oleh Kasudit Restorasi Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Hery Gunawan Daulay dan dihadiri Sekcam Kuta, Kasi Pemerintah Kantor Lurah Tuban dan 20 orang anggota Kelompok Wana Lestari. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan alat-alat pengolahan produk mangrove.

“Khusus untuk Kabupaten Badung pada tahun 2020 ini mendapatkan porsi pelatihan pemanfaatan sarana dan prasarana untuk memproduksi produk olahan turunan mangrove diantaranya sirup, dodol, keripik, kopi dan lainnya,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Nyoman Suardana usai pelaksanaan pelatihan mengolah turunan mangrove untuk Kelompok Poklahsar Wana Lestari di Kawasan Kampung Kepiting Tuban, Sabtu (21/11). 

Lebih lanjut Suardana mengatakan pelatihan ini merupakan upaya pemerintah dalam memperkenalkan produk olahan mangrove sebagai salah satu upaya dalam pelestarian ekosistem mangrove sekaligus mendorong usaha ekonomi kreatif baru bagi masyarakat pesisir. “Kabupaten Badung memiliki potensi ekosistem mangrove berupa avicenia, Bruguiera dan rizhopora yang cukup melimpah, sehingga dipilih sebagai lokasi pilot untuk produksi produk olahan makanan berbahan baku mangrove,” jelasnya. 

Pihaknya berharap, hasil produksi olahan makanan berbahan baku mangrove dapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat sekitar. Ini kata dia juga sekaligus untuk mempertahankan kelestarian ekosistem mangrove yang ada melalui pemanfaatan buah dan daun mangrove tanpa melakukan perusakan dan penebangan mangrove.

See also  AHM Oil Punya QR-Code, Cukup Scan Cek Keaslian Tutup Botol Oli Honda 

Alasan dipilihnya Kelompok Poklahsar Wana Lestari sebagai peserta pelatihan karena merupakan salah satu kelompok di Kabupaten Badung yang cukup berhasil dalam mengolah mangrove sebagai produk olahan sirup mangrove. Sehingga perlu diberikan peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam mengolah produk olahan turunan mangrove sebagai produk makan dengan ciri khas dan cita rasa yang baik. 

Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan ini diantaranya pengenalan produk olahan mangrove, konservasi ekosistem mangrove dan pemasaran produk. Setelah pelatihan kelompok dapat semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi nya serta mampu memasarkan secara luas sebagai produk oleh-oleh dan ikon produk unggulan dari Bali. “Dalam pengelolaannya, diharapkan semangat dan komitmen bersama masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk terus menjaga kelestarian ekosistem mangrove serta pemanfaatan mangrove secara lestari dan berkelanjutan,” katanya. (MBP)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *