Protecc, Teknologi Sterilisiasi Ruangan Tanpa Residu dan Mampu Bunuh 99,99 Persen Virus
DENPASAR – baliprawara.com
Sebagai upaya untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19, masyarakat dihimbau selalu menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi interaksi dan mobilisasi. Tentu tindakan nyata dari masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah menekan penyebaran Covid-19 sangat dibutuhkan.
Namun, tak hanya dengan prokes, penanganan virus dan partikel bakteri di dalam ruangan juga menjadi fokus perhatian seluruh masyarakat. Udara yang bersih senantiasa menjadi dambaan setiap orang dalam menjalani rutinitas kegiatan sehari-hari.
Pasca vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan secara masif di Bali, segala aturan protokol kesehatan juga kerap menjadi gaya hidup baru masyarakat. Berbagai cara ditempuh, agar unsur kesehatan itu terpenuhi secara merata dan berkeadilan bagi seluruh umat manusia
Beberapa cara untuk meminimalisir penyebaran virus corona adalah dengan proses disinfeksi, dan penggunaan hand sanitizer. Dua cara itu tentu harus tetap didukung dengan penggunaan masker secara disiplin, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Dalam hal ini, seorang pemuda di Bali bernama James Paramartha selama satu tahun terakhir ikut berpartisipasi mendukung upaya pemerintah. Yang mana, dirinya membangun sebuah usaha yang berkontribusi besar dalam penanganan Covid-19 dengan bekerja sama bersama produsen liquid asal Malaysia, Bactakleen, yang juga pernah digunakan untuk menyemprot Kota Wuhan, Tiongkok saat masa lockdown akibat wabah virus corona. Kini James Paramartha mengembangkan teknologi pengasapan mesin air purification service.
Menurut James, teknologi ini diklaim berbeda dari disinfektan pada umumnya. Teknologi yang diberinama Protecc ini diklaim mampu membunuh 99,9 persen virus. Hasil itu diketahui berdasar hasil uji lab internasional. Dikatakannya, bahwa keunggulan Protecc, dibuat dengan bahan herbal tanpa alkohol. Protecc juga tidak meninggalkan bekas zat berbahaya saat disemprotkan untuk sterilisiasi ruangan maupun moda transportasi di perkotaan atau wilayah zona merah khususnya.
Bahkan, protecc diklaim sangat aman saat dihirup langsung oleh manusia usai penyemprotan di dalam ruangan. “Bedanya dengan yang lain, sangat jauh. Misalkan disinfektan lain hanya membunuh virus atau bakteri pada saat itu saja. Kalau Protecc menjamin 99,99 persen virus mati plus memberikan perlindungan tambahan karena mampu bertahan 3-4 minggu,” kata James Paramartha, selaku Head Manajer Protecc.
James Paramartha mengatakan, Protecc bekerja dengan teknologi pengasapan. Meski bertahan selama tiga hingga empat minggu di dalam ruangan, kandungan di dalam protecc tidak akan beresiko bagi pernafasan. “Untuk hewan peliharaan rumah di dalam ruangan biarkan saja tidak perlu dikeluarkan aman, bahkan bayi juga aman sudah diuji sekalipun ada bayi di dalam ruangan tidak menjadi masalah,” imbuh James.
Liquid Bactakleen yang digunakan protecc juga telah digunakan di berbagai belahan dunia lain seperti Amerika, Jepang, Hawai, Australia, Meksiko, India, China.
Teknologi pengasapan ini dinilai sangat tepat diterapkan saat masa pandemi Covid-19 bahkan saat varian virus corona asal negara lain masuk ke Indonesia. (MBP)