Pujawali Pura Uluwatu Kembali Digelar Pasca Rampungnya Pemugaran Meru Tumpang Tiga
MANGUPURA – baliprawara.com
Setelah digelarnya prosesi melaspas pada 28 Juli 2023, pascarampungnya pemugaran meru tumpang tiga pura luhur Uluwatu, pada Selasa 22 Agustus 2023, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Menggelar Pujawali di Pura Luhur Uluwatu. Pujawali yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba dari Griya Lebah Abiansemal Badung turut dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Kepala OPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, Camat Kuta Selatan, Ketua DWP Badung, Perbekel Desa Pecatu, Pasemetonan Angga Puri Ageng Jero Kuta dan para pemedek. Pada kesempatan tersebut mewakili Bupati, Sekda Adi Arnawa menyerahkan dana aci sebesar Rp. 300 juta.
Panglingsir Puri Agung Jrokuta selaku Pengempon Pura Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau sering disapa Turah Joko mengatakan, untuk rangkaian Pujawali, pada sebulan lalu telah dilaksanakan prosesi pamelaspasan. Sehari sebelumnya telah dilaksanakan pemelastian seluruh prasanak ida batara. Bertepatan dengan hari Anggara Kasih Medangsia, digelar upacara pangenteg, karena sebelumnya telah terjadi bencana kebakaran pada meru tumpang tiga.
Sehari sebelumnya, telah digelar pemelastian dan pengenteg berkaitan pujawali di Pura Luhur Uluwatu. Setelah semua proses pemelaspasan sebelumnya, pada pujawali kali ini, masyarakat saat ini sudah bisa untuk pedek tangkil ke area utama mandala, namun tetap dibatasi 40-45 orang saja menyesuaikan daya tampung.
Pujawali kali ini seperti sebelum-sebelumnya, nyejer selama tiga hari hingga hari jumat 25 Agustus 2023. Melalui kesempatan ini, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada pemerintah kabupaten Badung maupun pemerintah provinsi Bali.
Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta menyampaikan, pada 28 Juli lalu bertepatan dengan Sugihan Bali, telah digelar prosesi melaspas Meru Tumpang Tiga yang sebelumnya terbakar akibat tersambar petir. Pasca pemelaspasan tersebut, pada Selasa 22 Agustus bertepatan dengan anggara kasih medangsia, prosesi pujawali di Pura Luhur Uluwatu, kembali digelar seperti biasa. Sehari sebelum pujawali, Senin 21 Agustus 2023 telah digelar prosesi pamelastian Ida Betara kapendak menuju segara, serta diiringi prasanak Ida Batara.
Saat ini kata dia, Ida Batara sudah malingga melinggih di Pura Uluwatu, dan rangkaian dilanjutkan dengan Patirtan Ida Batara. Semua Yang diiring saat prosesi pemelastian, kalinggihang ring pura Uluwatu. Setelah prosesi puncak Pujawali digelar, pada sore hari jam 5, sudah mewali ke payohan Ida, dan dilanjutkan pujawali di Pura Pererepan, pura Kulat dan Pura Karang Boma dan Pura Batu Metandal, setelah selesai pengilen prosesi pujawali di Pura Uluwatu.
Terkait kawasan luar Pura Uluwatu yang menjadi daya tarik wisata (DTW), yang mana banyak sekali wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung. Baik itu untuk menyaksikan pementasan kecak maupun panorama Uluwatu, tentu lalu lintas menuju kawasan pura akan tersendat. Untuk itu pihaknya menghimbau kepada para pemedek yang akan tangkil, agar menyesuaikan jam untuk pedek tangkil agar tidak terjebak kemacetan. Begitu juga bagi pemedek yang membawa sarana upacara, diharapkan agar tidak.membawa sarana dengan kantong plastik. Meski demikian, bila masih ada yang ditemukan membawa kantong plastik, akan diminta untuk menukarkan dengan besek.
Sekda Adi Arnawa seusai persembahyangan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung berkesempatan hadir saat pujawali di Pura Luhur Uluwatu, pihaknya berharap dengan pujawali ini masyarakat Bali diberikan kesejahteraan. “Kita bersama-sama memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Beliau menganugerahkan keselamatan dan kesejahteraan bagi umat semuanya. Semoga pujawali ini berjalan dengan lancar.
Salah satu rangkaian upacara yang penting adalah melasti dan mapekelem di segara. Makna mepekelem ini wujud subakti kehadapan Ida Bhatara, dan semoga karya ini terlaksana dengan baik lan labda karya, sidaning don,” harapnya. (MBP)