Puluhan Ribu Krama Jimbaran, Ngiring Sesuhunan Dewa Ayu ke Pura Uluwatu

 Puluhan Ribu Krama Jimbaran, Ngiring Sesuhunan Dewa Ayu ke Pura Uluwatu

Puluhan ribu Krama Desa Adat Jimbaran mengikuti prosesi Ngiring dalam Upacara Masupati Sesuhunan Dewa Ayu, Minggu (22/1/2023).

MANGUPURA – baliprawara.com

Puluhan ribu krama Desa Adat Jimbaran, tumpah ruah ke jalan, Minggu 22 Januari 2023, untuk mengikuti prosesi masupati Ida Sesuhunan Dewa Ayu di Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Prosesi ini diawali dengan mapeed atau ngiring sesuhunan yang berupa Pelawatan Barong Ket dari Pura Ulun Siwi, Jimbaran, menuju Pura Uluwatu.

Bendesa Adat Jimbaran, I Gusti Ngurah Made Dirga mengatakan, upacara pasupati sesuhunan Dewa ayu ini, diikuti sekitar 25 ribu orang. Dalam pelaksanaan upacara ini, Sesuhunan Dewa Ayu diiring menuju Pura Uluwatu dari Pura Ulun Siwi. “Dari pelaksanaan upacara ini kami berjalan dari Jimbaran menuju Uluwatu,” kata Made Dirga.

Menurutnya, selain pelawatan berupa Barong Ket, sebanyak tiga rangda, topeng telek dan lainnya juga diiring menuju Pura Uluwatu. Seluruh Pelawatan tersebut juga disebutkan dipasupati. “Upacara Masupati ini terakhir sekitar tujuh tahun yang lalu, karena beberapa kendala sehingga tertunda,” ungkapnya.

Upacara ini biasanya dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Namun belakangan ini, upacara masupati terpaksa terhenti akibat pandemi Covid-19. Dari pelaksanaan upacara ini,Jalan Raya Uluwatu yang dilewati para pemedek pun terpaksa ditutup sementara, sejak pukul 06.00 wita.

Upacara ini awalnya kan digelar pada 2019, namun Made Dirga menjelaskan, saat itu juru pundut sudah terlalu tua. Kemudian akan dilaksanakan di 2020, sayangnya harus ditunda kembali akibat pandemi Covid-19. Sehingga upacara pemasupati baru dapat dilaksanakan pada tahun ini. “Saat Covid-19, kendalanya kita harus mendapatkan persetujuan dari tiga desa adat. Karena melibatkan banyak orang,” bebernya.

See also  Upacara Ngaturang Bendu Guru Piduka Digelar di Pura Luhur Uluwatu

Dalam pelaksanaan upacara ini, ia menerangkan, juga digelar pementasan calonarang di Pura Uluwatu. Namun sebelumnya Pelawatan Ida Bhatara akan diiring menuju Pura Pererepan Pecatu. Selain itu pada 27 Januari 2022 juga dilaksanakan masolah di perempatan agung desa adat pecatu.  “Sebelum masupati, juga dilakukan prosesi Ngodak (perbaikan pelawatan). biasanya akan dilakukan setiap dua tahun sekali,” terangnya.

Lebih lanjut pihaknya menambahkan, upacara ini telah dipersiapkan sejak empat bulan yang lalu. Dari pelaksanaan upacara masupati ini, seluruh Jalan Raya Uluwatu dari Desa Adat Jimbaran hingga Pecatu digunakan sepenuhnya. Sebab antusias masyarakat dalam pelaksanaan upacara ini sangat tinggi.

“Secara pribadi dan mewakili Desa Adat Jimbaran, kami berharap semua pihak dapat memaklumi adanya upacara agama dan budaya ini. karena semua pihak yang menggunakan Jalan Raya Uluwatu sejak pagi pasti terganggu. Kemudian karena ini prosesi budaya yang tidak gampang dan murah, kita berharap semua pihak dapat membantu keberlangsungan upacara ini,” harapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post