Puluhan WBP Tetap Berkarya Meski Sedang Jalani Hukuman di Lapas Perempuan Kerobokan
MANGUPURA – baliprawara.com
Meskipun tengah berada di dalam Lapas dan sedang menjalani masa hukumannya, puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, ternyata tetap aktif berkarya. Tak hanya itu, sebanyak 50 WBP ini, juga terus belajar untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik, dan berguna di masyarakat.
Puluhan WBP ini, ternyata baru saja usai mengikuti Pelatihan Tata Kecantikan Kulit dan Tata Rias Pengantin, dan berhak menerima sertifikat kompetensi. Sebelumnya warga binaan tersebut telah mengikuti Uji kompetensi Modifikasi Rias Pengantin Bali Program Sertifikasi Kompetensi Kerja Tahun 2023 di The Vasini Hotel Denpasar.
Kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dengan Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan yang menggandeng LKP Agung dan WHDI Provinsi Bali sehubungan dengan pelatihan Tata Rias bagi Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan. LKP Agung merupakan Lembaga Kursus dan Pelatihan yang memiliki program tata kecantikan kulit (TKK), tata kecantikan rambut (TKR) dan program unggulan tata rias pengantin Bali.
Penyerahan Sertifikat Kompetensi Modifikasi Rias Pengantin Bali, diberikan kepada 10 Warga Binaan Terpilih yang diserahkan langsung oleh Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Selasa 18 Juli 2023, di Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan. Kemudian dilanjutkan dengan Parade Tata Rias Pengantin hasil dari pelatihan warga binaan, Peragaan Busana hasil karya dan hasil pembinaan dari warga binaan.
Kegiatan dilanjutkan dengan Penyerahan Sertifikat Kompetensi Ujian Lokal Tata Kecantikan Kulit untuk 50 warga binaan Peserta Pelatihan yang diserahkan oleh Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, JF Ahli Madya pada Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, Pimpinan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Agung, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Hak Perempuan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, dan Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan.
Dalam acara penyerahan Sertifikat Kompetensi tersebut juga dilaksanakan penyerahan ijazah tanda tamat belajar program Sekolah Merdeka Jegeg kejar paket ABC yang bekerja sama dengan Yayasan Gerasa dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Niti Mandala Club. Sebanyak 13 warga binaan yang merupakan anak didik/peserta Sekolah Merdeka Jegeg terima ijazah atau bukti kelulusan/tamat belajar. Warga binaan selama 1 tahun telah mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam Lapas yakni kejar paket untuk bisa memperoleh ijazah atau bukti kelulusan/tamat belajar.
Ijazah kejar Paket A atau setara SD diterima oleh 7 WBP, sebanyak 2 WBP menerima ijazah kejar paket B atau setara SMP, dan 4 WBP menerima ijazah kejar paket C atau setara SMA. Sebelumnya warga binaan telah mengikuti Acara pelepasan yang dilaksanakan di Aula Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali pada 09 Juni 2023. Acara kemudian dilanjutkan dengan melihat hasil karya warga binaan dan ditutup dengan acara ramah tamah. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol Kesehatan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Anggiat Napitupulu memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini, penyerahan sertifikat kompetensi Pelatihan Tata Kecantikan Kulit dan Tata Rias Pengantin ini menjadi bukti bahwa meskipun tengah berada di dalam Lapas dan sedang menjalani masa hukumannya, WBP Lapas Perempuan Kerobokan masih dapat berkarya dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna di masyarakat. Kegiatan ini pula merupakan wujud kerjasama Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Sebanyak 50 orang Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan diberikan sertifikat kompetensi Pelatihan Tata Kecantikan Kulit dan Tata Rias Pengantin, ini membuktikan bahwa meskipun didalam Lapas, mereka tetap berkarya dan terus mau belajar memperbaiki diri. Pelatihan Tata Kecantikan ini merupakan bentuk pembinaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ini sebagai wujud nyata kita sebagai Pelayan Masyarakat dalam memberikan pelayanan,” terang Anggiat. (MBP)