Puncak Musim Kemarau di Bali, Terjadi Bulan Juni-Juli
MANGUPURA – baliprawara.com
Terkait musim kemarau untuk di wilayah Bali, dari 20 Zona Musim (Zom), menurut Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, tiga diantaranya sudah masuk musim kemarau pada pertengahan bulan Maret. Sedangkan 17 Zom lainnya, baru memasuki musim kemarau pada April-Juni mendatang.
Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya, terkait puncak musim Kemarau untuk Pulau Dewata, secara keseluruhan diperkirakan terjadi pada bulan Juni dan Juli. Yang mana, 11 Zom terjadi pada bulan Juni dan 9 Zom terjadi pada bulan Juli. “55 persen wilayah di Bali yang masuk puncak musim kemarau itu terjadi bulan Juni. Sementara, 45 persennya terjadi pada Juli,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil analisis serta pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer, prakiraan musim kemarau tahun 2023 pada 20 Zona Musim (Zom) di Pulau Dewata terjadi sejak Maret hingga Juni mendatang. Adapun Zom yang sudah memasuki musim kemarau pada bulan Maret ada tiga Zom yang meliputi wilayah Karangasem bagian Timur, Gianyar bagian Selatan, Klungkung bagian Selatan, Karangasem bagian Selatan dan Nusa Penida. “Ketiga Zom ini sudah memasuki musim kemarau sejak dasarian II bulan Maret ini,” kata Wirajaya, Senin 20 Maret 2023.
Sementara, sisanya 17 Zom yang belum memasuki musim kemarau baru akan terjadi pada bulan April, Mei dan Juni. Adapun yang memasuki musim kemarau pada bulan April tercatat ada 9 Zom dengan masing-masing wilayah mulai dari Buleleng bagian Utara dan Timur, Karangasem Utara, Bangli bagian Utara dan Timur (masuk dalam dasarian I atau awal bulan). Kemudian, sebagian besar Jembrana mulai dari Jembrana bagian Barat dan Buleleng bagian Barat, Badung bagian Selatan, Gianyar bagian Selatan, Tabanan bagian Selatan dan Kota Denpasar (dasarian ke II atau pertengahan bulan).
Sementara, Jembrana bagian Timur, Tabanan bagian Barat dan bagian Tengah, Gianyar bagian Selatan dan Badung bagian Tengah, Bangli bagian Selatan, Karangasem bagian Selatan dan Klungkung bagian Utara (masuk musim kemarau akhir April). “Untuk 9 Zom ini, musim kemarau itu terjadi dari dasarian I hingga dasarian III atau dari awal bulan sampai akhir April,” rinci Wirajaya
Sementara kata Wirajaya, yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei ada 6 Zom yakni wilayah Jembrana bagian Utara, Buleleng (bagian Selatan, Utara, Tengah, Tenggara dan Barat), Karangasem (bagian Barat dan Tengah), Tabanan bagian Tengah, Badung bagian Tengah, Gianyar bagian Tengah, Bangli bagian Selatan. Sedangkan, Zom yang baru memasuki musim kemarau pada bulan Juni yakni Tabanan bagian Utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara dan Bangli bagian Tengah dan Buleleng bagian Tengah.
“Kalau perbandingan rata-rata awal musim hujan dari periode tahun 1991 hingga 2020, bahwa ada 8 Zom yang maju atau lebih cepat, kemudian 5 Zom mundur dan 7 Zom itu sama,” bebernya. (MBP)