Rancangan Perbup Badung Tentang Penghargaan Atas Tertib Administrasi Akta Kematian Mulai Dibahas

IB Surya Suamba.
MANGUPURA – baliprawara.com
Rancangan Peraturan Bupati (Perbup) Badung tentang pemberian penghargaan atas prestasi tertib administrasi pengurusan akta kematian, mulai dibahas. Melalui rapat yang digelar pada Kamis 20 Februari 2025, dilaksanakan untuk menyempurnakan Perbup sebelumnya.
Program ini sebagai tindak lanjut untuk menghidupkan kembali pemberian santunan kematian masyarakat Badung. Yang mana, santunan kematian tersebut, akan diberikan dalam bentuk penghargaan atas prestasi tertib administrasi dalam pengurusan akta kematian.
“Ini adalah penghargaan terhadap pelaporan atau pengurusan akta kematian. Arahnya ke santunan kematian,” kata Sekda Badung, Ida Bagus Surya Suamba, Jumat 21 Februari 2025.
Namun demikian, untuk besaran santunan kematian yang diberikan, belum bisa disampaikan pihaknya. Pasalnya, saat ini hal itu masih dalam pembahasan Perbup. Sementara, untuk pengurusan penghargaan terkait pengurusan akta kematian, nantinya dapat dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Badung.
Surya Suamba yang juga mantan Kadis PUPR Badung menambahkan, untuk Perbup terbaru yang dimaksud, akan segera diselesaikan untuk mempercepat menjalankan program. Bahkan, harmonisasi juga sudah dilakukan dengan Kantor Wilayah Hukum dan HAM.
Ia mengaku optimis, program santunan kematian di Kabupaten Badung ini, dapat kembali berjalan setelah dilakukan perubahan menjadi penghargaan atas prestasi tertib administrasi pengurusan akta kematian.
Santunan kematian ini, merupakan salah satu program yang masuk dalam janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa – Bagus Alit Sucipta. Santunan kematian ini dulunya telah dijalankan di era kepemimpinan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Namun program santunan tersebut sempat dihentikan, karena terganjal akibat tidak memiliki rumah di Sistem Informasi Pemerintah Daerah.
Program santunan kematian ini menurut Kadisdukcapil Badung, AA Ngurah Arimbawa, besaran yang diberikan, jumlahnya akan berbeda. Sebab hal ini kata dia, merupakan penghargaan kepada ahli waris yang sudah mau tertib administrasi.
“Semakin cepat mereka mengurus akta kematian, santunan juga semakin besar. Contohnya, dalam 1-7 hari mengurus akta kematian, full akan mendapatkan Rp 10 juta. Kemudian 8-16 hari akan mendapatkan Rp 7,5 juta, kemudian hari berikutnya sampai 30 hari dari keluarga yang meninggal mendapatkan Rp 5 juta,” bebernya. (MBP)