Ratusan TPS Ikuti Bimtek Kompetensi Tenaga Perpustakaan yang Digelar BGP Bali
DENPASAR – baliprawara.com
Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Bali, menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Provinsi Bali Tahun 2024. Kegiatan sebagai dukungan terhadap penguatan literasi peserta didik di masing-masing satuan pendidikan ini, resmi dibuka Minggu 11 Februari 2024, di Quest Hotel San, Denpasar.
Bimtek ini, menyasar sebanyak 250 orang Tenaga Perpustakaan Sekolah (TPS) di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK. Jumlah peserta ini, merupakan perwakilan dari 800 TPS yang terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring selama 3 hari, dengan menghadirkan 5 orang fasilitator dari universitas ternama di Indonesia, mulai dari Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Udayana, dan Universitas Negeri Bengkulu. Selama 3 hari, peserta diajak membahas bagaimana perpustakaan menyediakan akses ke berbagai sumber daya pembelajaran, serta upaya menjadikan perpustakaan sebagai pusat bagi siswa dan pendidik untuk mengembangkan kemandirian, kreativitas, serta kecakapan dalam mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan efektif.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, perpustakaan memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung visi pembelajaran yang mandiri, kolaboratif, dan berpusat pada siswa. Dengan menyediakan akses ke sumber daya pembelajaran, mendukung pengembangan keterampilan literasi informasi, dan mendorong kreativitas serta inovasi, perpustakaan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang dan inklusif bagi semua siswa. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan untuk mengakui nilai dan potensi perpustakaan dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Perlu diakui bahwa, sampai beberapa dekade yang lalu, perpustakaan sekolah belum mendapat tempat yang semestinya. Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain adalah model pembelajaran saat itu masih satu arah yaitu pengetahuan dan informasi pembelajaran hanya ditransformasikan dari guru ke siswa.
Model pembelajaran yang semacam ini akhirnya mengabaikan keberadaan perpustakaan sekolah. Akibatnya, perpustakaan sekolah kurang mendapat perhatian, termasuk tenaga perpustakaan sekolah. Jika perpustakaan sekolah akan diposisikan sebagai penopang kegiatan pembelajaran, maka salah satu yang perlu diperhatikan adalah aspek kualifikasi dan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Bali, Dr. I Wayan Surata, S.Pd., M.Pd., menyampaikan harapan besar agar TPS mampu melakukan transformasi pendidikan dan mendukung implementasi kurikulum merdeka di sekolah. “Kegiatan ini merupakan langkah ekstrem, karena BGP Provinsi Bali sudah menyasar Tenaga Kependidikan, di saat UPT lain di Indonesia belum melaksanakan sama sekali,” ungkapnya saat membuka kegiatan.
Lebih lanjut Surata mengapresiasi antusiasme peserta yang hadir, dan menjabarkan bahwa sasaran utama dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BGP Provinsi Bali sebagai unit pelaksana teknis dari Kemdikbudristek, bukan hanya pendidik, namun juga tenaga kependidikan.
“Perpustakaan memegang peran yang sangat penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yang menyediakan akses ke berbagai sumber daya pembelajaran, perpustakaan menjadi pusat bagi siswa dan pendidik untuk mengembangkan kemandirian, kreativitas, serta kecakapan dalam mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan efektif,” bebernya. (MBP)