Rencana Pembangunan Ratusan Ribu Kamar di 5 Destinasi Super Prioritas, Peluang Bagi SDM Bali
MANGUPURA – baliprawara.com
Pemerintah telah mencanangkan 5 destinasi super prioritas di Indonesia, yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. Lima destinasi super prioritas ini merupakan bagian dari proyek 10 Bali baru yang dicanangkan pemerintahan Jokowi. Yang mana, pengembangan destinasi pariwisata ini diharapkan menjadi tumpuan untuk menggenjot jumlah wisatawan sehingga turut membuka lapangan kerja, mendatangkan devisa, dan memacu pertumbuhan ekonomi.
Dalam pengembangan di Lima Destinasi Super Priorita ini, yang paling dekat dari Bali yakni Mandalika dan Labuan Bajo ini. Dari lima destinasi ini, diperkirakan akan dibangun sebanyak 120 ribu kamar hotel, 15 ribu Restaurant, 100 taman rekreasi, dan pendukung lainnya. Hal ini tentu menjadi peluang besar untuk Bali dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung hal itu. Tentu lembaga pendidikan Vokasi di Bali, harus bersiap dalam menyambut rencana besar ini dengan penyiapan SDM yang terampil dan kompeten di bidang pariwisata.
“Ini tentunya menjadi peluang untuk Bali terutama Politeknik Negeri Bali dalam mewujudkan lulusan pariwisata yang bisa mendukung disana,” kata Dr. Beny Bandanadjaja, ST., MT sebagai Direktur Pendidikan Vokasi dan Profesi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saat menghadiri ‘Pernikahan Massal’ antara Politeknik Negeri Bali (PNB) dengan Industri, Rabu (31/3/2021)
Lebih lanjut kata Beny, ini menjadi potensi besar bagi PNB karena nantinya dengan pengembangan destinasi tersebut, pastinya dibutuhkan banyak SDM, karena disana akan dibangun banyak kamar dan sarana pendukung lain. “Kalau berbicara pengembangan destinasi pariwisata, sudah pasti jumlah kebutuhan tenaga kerjanya cukup tinggi. Tidak hanya Politeknik Negeri Bali saja yang akan berpeluang, namun juga Politeknik lain di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara, Direktur PNB I Nyoman Abdi, SE., M.eCom., menyebutkan, rencana pembangunan hotel di berbagai tempat itu, sudah direspon cepat oleh pihaknya melalui penyiapan SDM . Yang mana dalam hal ini, penyiapan SDM itu kata Abdi, pastinya tidak hanya disuplai dari PNB maupun politeknik lain di Indonesia yang jumlahnya 44, namun juga dari pihak SMK ikut menyuplai.
Disinilah kata Abdi peran PNB untuk bisa secara jeli menangkap peluang di semua aspek dengan terus berkolaborasi bersama industri. Sehingga kebutuhan SDM untuk industri bisa terpenuhi sesuai kebutuhan Industri. “Ini tentu menjadi peluang bagi kita. Dengan demikian melalui rencana peningkatan jumlah kamar ini, secara simultan kita juga menyiapkan SDM. Jangan sampai program itu tidak bisa terlaksana karena kekurangan SDM,”ucapnya (MBP1)
