Rencana Pembukaan Pariwisata, Bupati Giri Prasta Sebut Penurunan Level Paling Prinsip
MANGUPURA – baliprawara.com
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menyampaikan kalau keterisian tempat tidur Rumah Sakit (RS) atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Kabupaten Badung, kini terus menurun. Dengan kondisi ini, bisa dikatakan kasus Covid-19 di Badung, juga mulai melandai.
Menurutnya Giri Prasta saat ditemui disela peninjauan TPST di Jimbaran, kamis (9/9), pada bulan Juli-Agustus, kasus sempat melonjak hingga membuat BOR overload. Namun, dengan penanganan dan penerapan Isoter yang maksima, saat ini BOR RS mulai menurun dan hanya terisi 30 pasien. Selain itu, untuk 5 tempat isolasi terpusat (Isoter) yang ada di Badung, juga kini rata-rata hanya terisi 30 persen.
“Astungkara untuk Bulan September sudah menurun drastis. Dimana tingkat keterisian Rumah Sakit di Badung yang sempat overload di Bulan Juli dan Agustus kini hanya terisi 30 pasien. Demikian juga 5 Isoter yang ada yakni, di Bakung Beach, Bakung Sari, Wisma Bima I, Wisma Bima II dan Made Bali terisi rata-rata 30 persen,” ucapnya.
Pihaknya meyakini, ke depan dengan terus maksimalnya penanganan Covid-19, kondisi kasus juga akan terus menurun. Catatan-catatan ini, terus dilakukan evaluasi dalam upaya menurunkan level. Lebih lanjut dikatakan, pihaknya sudah turun ke lapangan bersama Dandim dan Kapolres serta Dinas kesehatan, dimana kasus covid memang sudah landai sekali.
Melihat kondisi ini pihaknya optimis nantinya pariwisata akan bisa dibuka. Bahkan jika level PPKM turun ke level 3 bahkam 2 dia optimis pariwisata akan perlahan bisa dibuka penuh. “Kalau besok levelnya turun ke level 3 bahkan 2 saya garanti pariwisata akan dibuka bahkan sepenuhnya. Maka dari itu kita harus mengikuti arahan pemerintah pusat, karena kita NKRI,” tegasnya.
Terkait pembukaan pariwisata, yang paling prinsip harus diperhatikan adalah penurunan level. “Kita di Provinsi Bali dan Kabupaten Badung kalau masih berada di level 4 saya pastikan tidak bisa,” tegasnya.
Terkait uji coba pembukaan destinasi, sesuai SE Gubernur No 15, Bupati asal Petang ini mengatakan kalau berbicara masalah uji coba adalah yang harus dipikirkan terkait CHSE. Yakni Cleanliness, Healthy, Safety dan Environment. Kedua terkait vaksin, dimana untuk di Badung, vaksinasi yang dilakukan bahkan sudah mencapai 108 persen. Karena selain warga Badung, juga dilakukan vaksinasi terhadap orang asing.
Terkait vaksinasi warga negara asing, yang divaksin ini juga harus rekomendasi dari negaranya atau Kedubesnya. Sebab jika terjadi sesuatu, agar tidak menjadi preseden buruk bagi negara kita. Selain itu para pelaku dan pekerja pariwisata dan akomodasi juga sudah semua divaksin. Termasuk di Destinasi yang sudah menerapkan prokes dengan baik, sesuai arahan pemerintah pusat terkait program Peduli Lindungi. (MBP)