Resmi Dibuka, BBTF 2022 Menjadi Konsep Promosi Pariwisata untuk Bangkit Pasca Pandemi

 Resmi Dibuka, BBTF 2022 Menjadi Konsep Promosi Pariwisata untuk Bangkit Pasca Pandemi

BBTF 2022 resmi dibuka, Kamis 16 Juni 2022.

MANGUPURA – baliprawara.com

Opening Ceremony Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) ke-8 Tahun 2022, resmi dibuka, Kamis 16 Juni 2022, di The Westin Resort Nusa Dua Bali. Hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa, Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri, R. Widya Sadnovic, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu,  Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Komite BBTF 2022, I Putu Winastra, Kepala Strategic Marketing & Customer Experience Aviata Injourney, Ricky Wirjan, dan General Manager Multi Property Vice President The Westin Resort Bali,Oriol Montal.

BBTF ke-8 Tahun 2022 dengan tema “Balancing in Harmony” dilaksanakan sebagai upaya merespon arahan pemerintah untuk fokus tidak hanya pada pencapaian jumlah turis, namun ‘quality of spending’ wisatawan serta sustainable environment terhadap desa wisata yang sesuai CHSE.

Ketua Komite BBTF 2022, I Putu Winastra, dalam sambutannya menyampaikan, Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) ke-8 yang diselenggarakan pada tanggal 14-17 Juni 2022 ini, mendapat respon positif dari berbagai kalangan pelaku industri pariwisata baik dalam dan luar negeri. Sektor penyedia akomodasi, perjalanan, atraksi dan instansi pemerintahan bidang pariwisata di luar Bali turut ambil kesempatan pamerkan potensi daerah masing-masing. Dimana tahun ini ada 183 sellers baik dari Bali serta Indonesia secara keseluruhan, dan 270 buyers dari 30 negara ikut meramaikan BBTF tahun ini. Negara paling banyak berasal dari Australia, India, France, Philippines, UK, Emirates diikuti oleh German, Nigeria, US, Netherlands dan Asia secara keseluruhan.

 

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan bahwa pelaku pariwisata Bali benar-benar pekerja keras, tahan banting dan tidak kenal menyerah. Pihaknya sangat mengapresiasi usaha yang dilaksanakan seluruh masyarakat Bali, khususnya para pelaku usaha pariwisata, yang selama ini sudah berjuang bersama untuk bisa keluar dari krisis pandemi Covid-19.

Melalui tema ‘Balancing in Harmony’, menurutnya tersebut selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dalam visi itu, Pemerintah Provinsi Bali melakukan penataan ulang segala potensi yang dimiliki Bali. Dirinya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi bali akan melakukan penataan ulang terhadap setiap potensi yang dimiliki Bali. Baik terhadap Manusianya, Alam dan Budaya secara seimbang, baik sekala maupun niskala demi terwujudnya pariwisata yang berkualitas.  “Baik manusianya, alamnya dan budayanya secara seimbang baik sekala maupun niskala dalam wujud Bali Era Baru,” ucapnya.

Membangkitkan pariwisata Bali tidak bisa bekerja sendiri. Bali juga mesti mengajak destinasi-destinasi lain tumbuh dan bangkit bersama. Bali and Beyond Travel Fair menjadi sebuah konsep promosi pariwisata yang relevan dengan semangat bangkit pasca pandemi Covid-19. “BBTF ini diharapkan meminimalisir kegiatan promosi ke luar negeri, sehingga bisa menghemat biaya yang sangat besar, dan bisa dimanfaatkan untuk berkontribusi dalam pembangunan pariwisata Bali,” harapnya.

 

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani menambahkan, tahun 2022 menjadi masa kebangkitan kembali pariwisata Indonesia. Bali sendiri menurut Rizki Handayani, memiliki komponen quality tourism yang dijabarkan sebagai pengembangan produk kepariwisataan seperti wellness tourism, culture tourism maupun eco tourism. “Ini semua ada di Bali, dan hampir semua fasilitas untuk mendukung quality tourism semua ada di Bali,” kata Rizki.

See also  Kelas Orgasme di Ubud, Kanwil Kumham Bali Amankan Seorang WNA

Tahun 2022 ini, Bali menjadi sorotan dunia internasional dengan penyelenggaraan berbagai event dunia. Hal itu menjadi peluang besar memperkenalkan destinasi wisata di Pulau Dewata kepada para delegasi negara asing. Selain itu, Kemenparekraf mendukung pengembangan desa wisata yang saat ini jadi tren kepariwisataan di Indonesia maupun dunia. “Ekonomi kita nanti akan berubah bukan dari kota-kota besar tapi kita dorong dari desa-desa. Bali sekali lagi punya kemampuan pariwisata berbasis komunitas,” ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu, menyampaikan berbagai regulasi atau kebijakan Keimigrasian telah dikeluarkan pemerintah untuk membantu pemulihan perekonomian. Salah satunya dengan mengeluarkan Visa kunjungan Khusus berwisata bagi 72 Negara, serta bebas Visa bagi 9 Negara anggota ASEAN. Terkait kedatangan pesawat dari luar negeri ke Bali pada khususnya terdapat peningkatan yang signifikan setiap bulannya. “Dengan dibukanya pintu gerbang pariwisata pasti akan memiliki dampak terhadap sosial dan budaya Bali. Untuk itu diperlukan konsistensi kita dalam mempertahankan dan memperkenalkan kearifan lokal Bali kepada masyarakat internasional,” tegasnya. (MBP)

 

redaksi

Related post