Ribuan Krama Iringi Prosesi Palebon Putra Ketiga Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai
MANGUPURA – baliprawara.com
Ribuan krama, iringi puncak palebon almarhum I Gusti Ngurah Alit Yudha,yang merupakan putra ketiga Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat 10 Februari 2023. Pada puncak palebon ini, rangkaian upacara telah dimulai sejak Jumat dini hari. Dimulai dari nunas tirta penembak dan diakhiri dengan prosesi nganyut di pantai Matahari Terbit. Untuk persiapan upacara ini dilaksanakan sejak dua bulan, yaitu dimulai dari 12 Desember 2022 – 10 Februari 2023.
Menurut Prawartaka Karya, Ida Bagus Nama Rupa, dalam prosesi pelebon ini menggunakan bade tumpang 9 dan naga kaang. Sebab hal ini sesuai dengan tradisi leluhur I Gusti Ngurah Alit Yudha yaitu trah Arya Sentong di Puri Carangsari. “Bade tumpang sia ini menghantarkan jenazah Beliau sampai ke setra. Kemudian saat pembakaran akan menggunakan naga kaang,” ujar Gusde Nama Rupa.
Menurutnya, sebelum layon dinaikkan keatas bade dilaksanakan, penghormatan terakhir oleh Pemuda Panca Marga. Kemudian layon disambut atau dijemput Tari Baris Tekok Jago untuk menaikan ke Bade. Selanjutnya bade bergerak menuju setra setelah lewat pukul 12.00. Setelah prosesi pembakaran layon selesai, dilanjutkan dengan nganyut di pantai Matahari Terbit. “Pengusung Bade dilaksanakan estafet sebanyak empat kali. Karena Badenya sangat berat, sampai di setra juga dituntun oleh Baris Tekok Jago sebelum menuju pembakaran,” ungkapnya.
Sementara itu, anak ketiga almarhum, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, menyampaikan, untuk ketinggian bade, berkisar 19-20 meter. Dalam upacara juga diiringi sekaa baleganjur yang merupakan gabungan dari seluruh banjar di Carangsari. Selain itu juga melibatkan seluruh warga di Desa Carangsari, dan lainnya di seluruh Kecamatan Petang.
“Semua desa di Kecamatan Petang kita libatkan termasuk juga di luar kabupaten. Yaitu penyandang dari Bangli, itu adalah Desa Catur, Kintamani, yang memiliki kaitan dengan Puri Carangsari. Penyandarannya saja total ada 1.800 orang,” katanya, Jumat 10 Februari 2023.
Pada upacara pelebon ini kata dia juga dilaksanakan Apel Persada dari Organisasi Pemuda Panca Marga. Yang mana, organisasi ini merupakan perkumpulan anak-anak pahlawan nasional.
Selain itu, saat pelaksanaan ngaskara, juga dilakukan prosesi leladan atau yang lebih dikenal meprani. Prosesi ini diikuti oleh sekitar 200 krama istri dari empat banjar di Desa Carangsari. Dalam prosesi ini para ibu-ibu menghaturkan gebogan ke Puri Carangsari. “Setelah itu dilungsur lagi gebogan itu lalu dibawa ke rumah masing-masing,” jelasnya. (MBP)