Ringankan Kebutuhan Korban Banjir di Denpasar, Mensos dan Menteri HAM Turun Langsung Salurkan Bantuan

 Ringankan Kebutuhan Korban Banjir di Denpasar, Mensos dan Menteri HAM Turun Langsung Salurkan Bantuan

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf bersama Menteri HAM Natalius Pigai, Jumat 12 September 2025, saat berdialog dengan korban bencana banjir di banjar Dakdakan, Denpasar.

DENPASAR – baliprawara.com
Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf, bersama Menteri HAM Natalius Pigai, Jumat 12 September 2025, bersama-sama turun untuk meninjau korban bencana banjir di Denpasar. Kali ini dua kementerian dari Kabinet Merah Putih ini turun langsung sekaligus berdialog dengan korban bencana banjir yang mengungsi di banjar Dakdakan, Denpasar, sekaligus penyerahan Bantuan kebutuhan warga.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Sosial menyerahkan total bantuan sebesar Rp 2 Miliar lebih yang diserahkan untuk santunan korban meninggal dan luka-luka, serta bantuan lain seperti makanan, tenda, matras, obat obatan dan lain sebagainya.

“Hari ini kita menyerahkan santunan untuk yang meninggal sebesar masing-masing Rp 15 juta, dan untuk yang luka-luka Rp 5 juta. Setelah itu akan dilakukan assessment kebutuhan-kebutuhan. Yang dibutuhkan setiap bencana akan diatensi bersama dengan berbagai kementerian dan juga pemerintah daerah,” kata Mensos Saifullah Yusuf saat ditemui usai penyerahan bantuan.

Penyerahan secara simbolis bantuam untuk penanggulangan bencana banjir di Provinsi Bali.

Lebih lanjut dikatakan, untuk saat ini terkait bencana banjir ini masih berstatus tanggap darurat. Sehingga untuk kebutuhan logistik menjadi prioritas untuk ditangani.

Sedangkan, rumah yang terdampak, untuk pembangunan, diakuinya hal itu masih menjadi kendala untuk dibantu. Oleh karena itu, hal tersebut masih dicarikan solusi, karena pembangunan yang akan dilakukan pemerintah harus berdasarkan dengan kepemilikan lahan yang jelas. Kalau bukan miliknya sendiri memang belum bisa dibantu. Namun dalam hal ini akan dicarikan solusi dengan lembaga lembaga non pemerintah untuk pembangunan rumah yang terkena bencana.

“Nanti tentu harus kesepakatan dengan pemerintah daerah. Apakah nanti direlokasi, bekerjasama dengan filantropi, atau dicarikan tempat sementara untuk tinggal, mungkin dicarikan kos atau disewakan rumah selama beberapa bulan, setelah itu solusinya seperti apa ini memerlukan diskusi lebih lanjut,” ucapnya.

See also  Rakortek Penanggulangan Bencana 2025 di Bali, Penguatan Sinergi Pusat - Daerah

Untuk update data yang meninggal kata dia ada sebanyak 18 orang dan yang sudah diassesment mendapat bantuan ada sebnayak 16 orang, dan yang dua orang masih menyusul. Setelah logistik cukup, maka beranjak pada masalah rehabilitasi rumah, san pasti akan dibantu. Total bantuan dari kementerian sosial disalurkan sebesar Rp 2 Miliar lebih yang disalurkan bukan dalam bentuk uang namun dalam bantuan lain seperti makanan, tenda, matras, obat obatan dan lain sebagainya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri HAM Natalius Pigai, turut menyalurkan bantuan untuk meringankan kebutuhan korban bencana. Pihaknya dari kementerian Ham, mendukung upaya Kemensos dalam membantu pasca bencana.

“Kehadiran saya bersama Menteri Sosial mewakili Presiden RI selaku pemerintah, hadir sebagai wujud rasa simpati, empati, duka. Posisi kami adalah akan selalu bersama rakyat, baik pada saat rakyat dalam kesulitan maupun saat senang. Ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan bagi warga negara Indonesia yang terkena bencana, di Bali,” kata Menteri HAM.

Lebih lanjut dikatakan, upaya ini tidak hanya sekedar memberi bantuan, namun kehadirannya juga untuk memberi dukungan kepada rakyat dalam mendapat perhatian pemerintah. Ia menyebutkan, pada bencana ini juga ada staf Kementerian HAM di Bali, juga menjadi korban banjir.

Pada kunjungan ini, turut mendampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra dan jajaran, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa beserta jajaran. (MBP1)

 

redaksi

Related post