Rip Curl Cup Padang-padang 2022, Diyakini Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Labuan Sait
MANGUPURA – baliprawara.com
Rip Curl Cup Padang-padang 2022 resmi dimulai pada Kamis 4 Agustus 2022. Rip Curl Cup Padang-padang 2022, akhirnya digelar kembali, setelah dua tahun absen karena pandemi. Sebanyak 16 surfer terbaik dunia bersaing untuk menerjang dalamnya gulungan ombak Padang-Padang yang legendaris. Kompetisi tersebut dimulai sejak pukul 06.45 WITA diawali dengan putaran 1 dan berlanjut hingga matahari terbenam.
Menurut Ribut Wahyudi, selaku Event Organizer Rip Curl Cup Padang-padang 2022, kawasan padang-padang dipilih sebagai lokasi kompetisi selancar internasional, karena ombaknya sangat bagus, yang cocok untuk berselancar. Namun demikian kata dia, dengan ombak yang cukup kuat ini, serta banyaknya batu karang, tentu sangat berbahaya bagi peselancar pemula. Untuk itu, peselancar yang diundang, memang tidak boleh sembarangan.
Mereka yang hadir disini harus yang pintar dalam bermain di dalam ombak. Jadi surfer-surfer yang diundang, sebelum masuk ke event ini, ada trial dulu sebanyak 32 peselancar dari Indonesia. Dari 32 itu, disaring menjadi 8 peselancar dari Indonesia, yang bertarung juga dengan 8 peselancar internasional.”Dipilihnya padang-padang, karena ombaknya paling berbahaya dibandingkan pantai lain yang ada di Bali,” ucapnya, Kamis 4 Agustus 2022.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para surfer indonesia, bisa belajar banyak dari peselancar dunia. Pasalnya, karakter ombak pada kompetisi ini, hampir sama dengan karakter ombak di luar negeri. Selain itu, skil pemain dari luar negeri ini, sangat memukau semua. Jadi atlet Indonesia bisa belajar teknik dari para surfer dunia. Dengan adanya event ini, pihaknya berharap juga bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan ke.Bali, terutama pecinta surfing
Sementara itu, Manager Pengelola Pantai Labuan Sait, Wayan Wijana, sangat optimis untuk pertumbuhan kunjungan dan perkembangan DTW Labuan Sait. Apalagi dengan adanya event selancar dunia, Ripcurl Padang Padang Cup 2022.
Dengan adanya event ini, tentunya pihaknya meyakini akan dapat mematik kunjungan wisatawan terutama mancanegara ke DTW tersebut. Terutama bagi mereka yang suka watersport dan penggemar selancar lainnya, baik tingkat lokal, nasional maupun mancanegara.
Dirinya juga berharap, adanya kolaborasi dan sinergitas dalam membangun kemajuan pariwisata khusus di DTW Labuan Sait, baik itu management, pelaku pariwisata lainnya, masyarakat atau komunitas setempat, dalam konteks kemajuan sosial ekonomi masyarakat secara tidak langsung
Disinggung terkait jumlah kunjungan saat ini sudah mencapai rata-rata sebanyak 1200 per hari. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan saat pandemi Covid-19, yakni rata-rata paling tinggi di angka 500-700 orang. “Saat ini jumlah kunjungan mulai meningkat, apalagi saat ada event selancar internasional, saat opening ceremony saja, jumlah naik tajam menjadi 1600 orang lebih,” ucapnya.
Pada Rip Curl Cup Padang-padang 2022, peserta termuda pada kompetisi kali ini tertuju pada Erin Brooks, yang baru saja menginjak 15 tahun. Ia juga merupakan satu-satunya peselancar wanita yang berkompetisi di Acara Utama Rip Curl Cup Padang-padang 2022. Hingga tahun ini, Koa Smith adalah pemegang rekor tersebut pada saat berkompetisi di Rip Curl Cup tahun 2007, dimana itu adalah tahun kelahiran Erin. Kara Erin, saat itu ia sedang berada di Mentawai dengan Luke Swanson dan mereka mencetak ombak yang sangat menyenangkan di Kandui ketika ia mendapat telepon. “Saya sangat bersemangat karena acara ini memiliki begitu banyak sejarah dengan begitu banyak peselancar yang luar biasa, jadi saya merasa sangat terhormat bisa berada di sini,” ujarnya.
Setelah menerima undangan perdananya, Ian Crane dari California berbagi perasaannya kepada para penonton dengan mengatakan, diundang ke acara Rip Curl Cup di Padang-padang adalah suatu kehormatan terbesar yang pernah ada. “Menjadi salah satu dari 8 peselancar internasional untuk melawan 8 peselancar terbaik Indonesia di ombak terbaik di Bali adalah suatu kehormatan. Berada di sini dan menjadi bagian dari upacara ini dan masa tunggu selama sebulan untuk datangnya ombak terbaik, segala sesuatu tentang Rip Curl Cup Padang-padang begitu istimewa. Indonesia juga salah satu destinasi favorit saya dan Bali khususnya, ombaknya, orang-orangnya, berada di sini bersama semua peselancar hebat dan orang-orang hebat ini. Saya tidak sabar untuk bisa berselancar di sini. Ini adalah tiket emas bagi saya,” kata Ian.
Pemenang Rip Curl Cup 2019, Benji Brand, yang memiliki keistimewaan menyandang gelar juara tidak hanya 1, tetapi 3 tahun karena acara yang sempat tidak dijalankan selama pandemi menjelaskan perasaannya dengan sederhana. “Hal terbaik dari menjuarai kompetisi ini di tahun 2019 adalah saya harus kembali lagi tahun ini,” ucap Benji.
Penerima undangan spesial dalam daftar internasional adalah Rio Waida dari Indonesia, yang saat ini duduk di posisi nomor 1 kompetisi Challenger Series WSL 2022, dan tampaknya menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil mengamankan tempat di World Championship Tour 2023. 8 Peselancar Internasional: Benji Brand (ZAF) Mason Ho (HAW) Erin Brooks (USA) Nathan Florence (HAW) Luke Swanson (HAW) Clay Marzo (HAW) Ian Crane (AS) Rio Waida (INA) Setelah berjuang habis-habisan dalam format baru di kompetisi Rip Curl Cup Trials pada Rabu (27/7/2022) lalu, 8 dari 32 peselancar Indonesia berhasil mendapatkan tempat untuk bertanding di kompetisi utama.
Pemenang di kompetisi Trials adalah dua kali juara Rip Curl Cup Made ‘Bol’ Adi Putra, yang pada saat ini berusia 41 tahun dan merupakan pesaing tertua di acara tersebut. “Saya sangat senang bisa masuk di kompetisi utama, karena saya akan berusia 42 tahun pada bulan Agustus ini, jadi saya berharap bisa menjadi juara Rip Curl Cup sebagai hadiah ulang tahun saya,” kata Adi Putra.
Acara Rip Curl Cup tidak akan lengkap tanpa kehadiran legenda Padang-padang dan juga pemenang dua kali Rip Curl Cup, Mega Semadhi, yang berharap untuk mendapatkan kesempatan mengklaim kemenangannya lagi. “Dua tahun terakhir memang berat bagi banyak orang, tetapi ombaknya bagus, meski tidak terlalu ramai, tetapi sekarang dengan acara yang begitu hebat kembali lagi. Saya ingin menang lagi, menjadi yang ketiga kalinya,” kata Semadhi.
Bisa bersaing pada kompetisi Trials dengan peselancar yang jauh lebih muda tidaklah menjadi masalah bagi spesialis Padang-padang, Mustofa Jeksen. “Saya sangat menyukai format uji coba baru, saya pikir itu sangat adil untuk semua orang. Ada banyak wajah baru di lineup, seperti Varun dan Bronson misalnya, yang sangat bagus karena memberikan kesempatan kepada para pemain muda ini,” ungkap Mustofa Jeksen.
Delapan Peselancar Indonesia: Made Adi Putra, Mega Artana, Mega Semadhi, Raditya Rondi Mustofa Jeksen, Agus Sumertayasa, Tommy Sobry Made ‘Garut’ Widiarta. Dengan total 16 para undangan. (MBP)