Road to IISMA 2024, GEP gelar Mentoring Class Vol.1 

 Road to IISMA 2024, GEP gelar Mentoring Class Vol.1 

Mentoring Class Vol.1 Road To IISMA, Jumat, (10/02/2023). (Foto: dok. Unud)

DENPASAR – Baliprawara.com

Global Engagement Program (GEP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana melaksanakan Mentoring Vol.1  pada Jumat, (10/02/2023) secara online melalui aplikasi Zoom Meeting dengan mengusung tema “Initiate an International Undergraduate Program to Prepare our Student to Meet Global Challenge and Competitive in The Global Workplace.” Kegiatan mentoring ini di kemas khusus bertujuan untuk mempersiapkan sedari dini mahasiswa GEP untuk menghadapi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) pada tahun 2024 mendatang. Acara ini merupakan program wajib yang diikuti oleh seluruh mahasiswa GEP angkatan tahun 2022.

Kegiatan Mentoring Class Vol.1 menghadirkan tiga pembicara yang luar biasa untuk memberikan pendampingan kepada mahasiswa GEP yang akan dipersiapkan mengikuti IISMA tahun 2024. Ketiga pembicara tersebut diantaranya Ria Aprilia sebagai IISMA Awardee 2022 di University of Sydney, Shakira Olivia yang merupakan IISMA Awardee 2022 di University College Cork – National University of Ireland, dan I Gede Nandya Oktora P., S.E., MBA., CRA., CRP., selaku Koordinator program GEP.

See also  Sosialisasi Program WMK 2022 dari Kemendikbudristek, Unud Jadi Salah Satu Perguruan Tinggi Pelaksana

Ria Aprilia yang merupakan pembicara pertama membahas materi tentang panduan dan berbagai tahap yang harus dilalui mahasiswa sebagai bentuk pertimbangan untuk mengikuti IISMA. Untuk bisa lolos menjadi IISMA Awardee yang merupakan ajang pertukaran mahasiswa tingkat internasional dengan persaingan yang tidak mudah dan harus dipersiapkan dengan matang. Selain itu, ia juga memaparkan mengenai time line pendaftaran IISMA di tahun 2024 agar mahasiswa lebih terarah dalam mengikuti seleksi guna mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang.

Selanjutya, Shakira Olivia memaparkan materi yang memberikan data mengenai peminat dua universitas tuan rumah yang mewakili setiap universitas yang menjalin kerja sama dengan Kemendikbudristek. Ia menyebutkan ada persyaratan khusus yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa sebelum mendaftar ke universitas tuan rumah yang dituju yaitu berupa skor IELTS, TOEFL iBT, dan Duolingo yang melewati batas skor minimal. Selain skor dalam tes tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa pesaing merupakan hal penting lainnya yang harus diperhatikan apabila ingin memilih universitas tuan rumah.

 

Guna mendukung data yang dipaparkan, Shakira Olivia turut menjelaskan bahwa universitas terbaik dunia tidak selalu mendapat peminat terbanyak. Contohnya, Universitas Hanyang di Korea Selatan yang menerima peminat terbanyak dibandingkan Universitas Korea, meskipun Universitas Korea merupakan salah satu universitas terbaik di Korea Selatan. Hal ini dapat disebabkan dari jumlah mata kuliah di Universitas Hanyang terbilang lebih banyak dibanding Universitas Korea. Menutup pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa pemilihan mata kuliah juga merupakan hal yang krusial karena menyangkut minat dan ketersediaan universitas tuan rumah. 

Melalui pembinaan ini, mahasiswa GEP mendapatkan pengetahuan baru sehingga dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang bergengsi tingkat internasional seperti IISMA. Setelah keberlangsungan acara, akan timbul berbagai harapan sebagai output bahwa program ini telah sukses diselenggarakan.

See also  Fenomena Hujan Meteor Akan Hiasi Langit Malam Pada Akhir Juli 2022

Begitupun dengan Nandya Oktora yang menyampaikan bahwa mahasiswa GEP yang nantinya akan mampu berkompetisi di dunia internasional tuk mengikuti acara mentoring yang dilakukan secara berkala agar mendapatkan insight mengenai berbagai strategi dalam memenangkan program IISMA, terutama memilih kampus tuan rumah. “Kegiatan ini sangat penting dilakukan guna mempersiapkan mahasiswa GEP dalam mengikuti IISMA dengan persiapan yang lebih matang sehingga yang lolos lebih banyak. Selain itu, GEP juga akan memberikan berbagai program special yang menambah eksposur global yang diharapkan membuat mahasiswa GEP semakin siap untuk menghadapi persaingan global,” ungkapnya.

Selaras dengan hal tersebut, salah satu peserta Mentoring Class yakni Putu Ari Kammani yang merupakan mahasiswa GEP dari Program Studi Akuntansi mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sangat informatif untuk mempersiapkan diri jika ingin mengikuti IISMA. “Saya sangat bersyukur menjadi salah satu mahasiswa GEP di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang diberikan fasilitas mentoring mengenai IISMA dengan materi yang sangat mudah dipahami sehingga nantinya besar harapan saya dan mahasiswa GEP yang lainnya bisa semakin yakin dan siap untuk mengikuti tes IISMA ini. Semoga ke depannya mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana bisa lebih banyak lagi yang lolos IISMA,” ungkapnya saat wawancara via online. (MBP/Unud.ac.id

 

tim redaksi

Related post