Roboh Saat Pementasan di Puspem Badung, ST Putra Mandala Bangun Ulang Ogoh-ogoh “Harana Sasrabahu”

 Roboh Saat Pementasan di Puspem Badung, ST Putra Mandala Bangun Ulang Ogoh-ogoh “Harana Sasrabahu”

Ogoh-ogoh Harana Sasrabahu, ST Putra Mandala, Banjar Kelod, Ungasan, mulai buat ulang, Senin (17/3). (ist)

MANGUPURA – baliprawara.com
Insiden tak terduga saat parade lomba ogoh-ogoh di Kabupaten Badung, salah satu Ogoh-ogoh dari Sekaa Teruna (ST) Putra Mandala, Banjar Kelod, patah. Ogoh-9ogoh yang dikenal dengan konstruksi ekstremnya, tiba-tiba roboh saat diarak menuju panggung pada malam penilaian, Sabtu 15 Maret 2025.

Akibat kejadian tersebut, sebagian besar struktur ogoh-ogoh mengalami kerusakan parah, sehingga tidak dapat tampil secara maksimal dalam lomba tersebut . Meski mengalami kerusakan, ST Putra Mandala yang memiliki julukan predator kelodan itu tidak lantas terpuruk. Demi menampilkan kembali ogoh-ogoh berjudul Harana Sasrabahu pada malam pengerupukan atau H-1 Hari Raya Nyepi, para yowana sepakat untuk membangun ulang ogoh-ogoh tersebut dari nol.

Ketua Sekaa Teruna Putra Mandala, I Nyoman Purnata, mengatakan, konsep ogoh-ogoh yang mereka buat tergolong ekstrem. Yang mana, bagian atas ogoh-ogoh lebih besar dengan posisi terbalik. Meskipun konstruksi telh dirancang dengan matang, dia mengaku kalau perjalanan panjang menuju Puspem Badung yang mencapai hampir 12 jam menjadi salah satu faktor penyebab robohnya ogoh-ogoh tersebut.

“Medan yang sulit serta banyaknya guncangan menyebabkan rangka las pada satu titik tumpu kurang matang,” ungkap Purnata, Senin 17 Maret 2025.

Banyak bagian yang mengalami kerusakan serius. Beberapa komponen yang masih bisa diselamatkan di antaranya tiga tapel tokoh, tangan, senjata, mesin, dan rangka besi.

“Ogoh-ogoh kami roboh saat pementasan itu kurang lebih saat baru tampil 5 menit, tetapi ogoh-ogoh belum masuk masih iring-iringan obor. Ogoh-ogoh baru di belakang fragmentari setelah mau berjalan masuk tetapi sudah roboh,” ucapnya.

Usai insiden tersebut, ogoh-ogoh langsung dibongkar dan dibawa kembali ke Banjar Kelod. Pada Minggu malam 16 Maret 2025, para yowana langsung memulai proses pembangunan ulang. Upaya membuat ulang ini dilakukan untuk mengejar penilaian di desa karena di Desa Ungasan juga ada lomba di tanggal 23 Maret ini. “Kami coba untuk mengejar, kalau tidak bisa kami tampilkan maka kami akan tampilkan saat pengerupukan di tanggal 28 Maret,”bebernya.

See also  FT Unud Terima Kunjungan SMAN 10 Surabaya

Beberapa perubahan akan dilakukan dalam rekonstruksi ogoh-ogoh, terutama dalam desain tangan yang sebelumnya bisa diselamatkan untuk mempercepat proses pengerjaan. Meski dibangun kembali dari nol, tiga tokoh utama tetap akan ditampilkan. Disinggung dari segi biaya, Purnata mengaku jika pembuatan ogoh-ogoh sebelumnya menghabiskan dana hampir Rp 100 juta, belum termasuk biaya perjalanan ke Puspem Badung. Sementara, untuk perbaikan, meskipun beberapa bahan masih bisa digunakan kembali, total anggaran masih dalam tahap perhitungan.

“Untuk dana perbaikan, karena ada beberapa bahan yang masih bisa dipakai, jadi kami memangkas biaya tidak mungkin menghabiskan dana yang sama. Dana yang kami siapkan saat ini belum tahu dan belum bisa kami pastikan,” bebernya.

Meskipun menghadapi tantangan besar, ST Putra Mandala tetap mempertahankan reputasinya sebagai salah satu peserta unggulan. Tahun ini, mereka berhasil meraih nominasi kedua di tingkat zona 7 Kuta Selatan. Prestasi ini melanjutkan jejak pencapaian sebelumnya, di mana mereka masuk nominasi zona pada 2020 dan meraih juara 3 di tingkat kabupaten pada 2024. Purnata menjelaskan singkat terkait makna dari ogoh-ogoh Harana Sasrabahu sendiri adalah pencuri yang memiliki seribu tangan, dengan filosofi yang menggambarkan kerakusan dan ketamakan.

Purnata juga menyampaikan beberapa saran untuk penyelenggaraan lomba ogoh-ogoh di tahun mendatang. Salah satunya adalah agar Pemkab Badung memperhatikan jarak tempuh bagi peserta dari daerah yang jauh seperti di Kuta Selatan. Dia juga berharap ada peningkatan dukungan transportasi dan anggaran kreativitas untuk membantu kelompok-kelompok peserta yang harus menempuh perjalanan panjang menuju lokasi lomba. (MBP)

 

redaksi

Related post