RS Kasih Ibu Yakinkan Kenyamanan Pasien dan Pengunjung Dengan Penerapan Protokol Kesehatan yang Ketat 

DENPASAR – baliprawara.com

Direktur RS Umum Kasih Ibu Denpasar, dr. I Wayan Kesumadana, Sp.OG-K.FER., menyampaikan, RS Kasih Ibu dibawah Management Kasih Ibu Hospital (KIH) Group, berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pasien ditengah pandemi Covid-19. Bahkan, untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung, Management KIH Group berupaya meningkatkan pelayanan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Menurutnya, sebagai RS swasta, service yang diberikan diupayakan  bisa membuat pasien merasa nyaman. Bahkan sejak awal kemunculan Covid-19 di Indonesia, pihaknya di KIH sudah melakukan proteksi ketat baik bagi pasien, pengunjung maupun staff. 

Dalam menerima pasien, protokol ketat sudah diterapkan ketika pasien tiba di RS. Seperti pengecekan oleh petugas jaga depan. Seperti pengecekan suhu tubuh, screening dengan mengisi form untuk mengetahui riwayat sakit bahkan riwayat kontak serta perjalanan terakhir. Apabila saat dicek suhu tubuh mencapai diatas 37,5 derajat, pasien ini langsung diarahkan ke UGD Ispa. Namun bila temperatur dibawah itu, akan dibawa ke poliklinik. 

“Bila ada yang dicurigai mengarah ke Covid-19, kami lakukan rapid test. Bila hasil reaktif, akan dirujuk ke RS rujukan Covid-19. Sedangkan bila hasil rapid non reaktif, akan dirawat,” kata dokter Kesumadana, Jumat (3/7).

Ditegaskannya, hingga saat ini, RS Kasih Ibu tidak pernah merawat pasien terkonfirmasi Covid-19. Sebagai langkah antisipasi dan untuk memberikan rasa nyaman, KIH juga sudah membatasi jumlah penunggu pasien. Yang mana satu pasien yang dirawat, penunggunya hanya 1 orang dengan id khusus. Begitu juga di ruang ICU, termasuk juga wajib memakai masker. 

Sedangkan untuk karyawan atau staf baik itu non medis dan medis juga diterapkan protokol ketat supaya bisa melayani dengan baik. Untuk yang non medis seperti satpam, cs, ruang saji, bagian gizi, teknisi dan lainnya, tetap diproteksi dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) level 1. Sementara bagi staf yang ada bersentuhan langsung di tempat pasien, disiapkan Apd level 2.

Lebih lanjut kata dia, untuk staf medis seperti perawat, staf poliklinik di ruangan, menggunakan APD level 2, face shield. Sementara untuk  di tempat yang kritikal seperti di ICU, UGD, menggunakan APD level 3. 

Dokter Kesumadana yang tiga minggu lalu sudah merilis lagu tentang Covid-19 berjudul Kehidupan Baru (New Normal) menambahkan, prosedur yang diterapkan terkait menjaga jarak, 6 langkah cuci tangan yang disarankan who sudah diterapkan di RS Kasih Ibu. begitu juga penyiapan hand sanitizer di setiap bad pasien. “Untuk area, kami juga melakukan penyemprotan disinfektan rutin dua kali dalam sehari di poliklinik, di ruangan dan di beberapa tempat,” bebernya. 

Pihaknya tidak memungkiri, memang masih ada masyarakat yang takut untuk datang ke rumah sakit. Untuk itu, pihaknya di RS Kasih Ibu juga memiliki layanan penjemputan ke rumah-rumah, melalui program home care bagi mereka yang ingin control dan rawat jalan. Bahkan bisa mendatangkan dokter spesialis. 

“Kami juga menyiapkan fasilitas konsultasi melalui virtual. Ada telemedicine, yang diterapkan bagi pasien yang tidak ingin ke RS melalui aplikasi haloKIH atau  konsultasi dokter online. Apabila perlu obat, akan dikirim melalui Ojol yang sudah diajak kerjasama,” terangnya.

Khusus untuk pasien anak, RS Kasih Ibu juga memiliki program hari imunisasi anak setiap selasa, kamis dan jumat di ruang medical check up. Dalam ruangan ini juga tetap menerapkan protokol kesehatan. 

Untuk itu, pihaknya kembali menegaskan, masyarakat tidak perlu takut untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit, terutama ke RS Kasih Ibu. Karena protokol kesehatan telah dijalankan secara ketat. Tentu hal ini akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien maupun pengunjung. Sedangkan untuk mempercepat proses pelayanan dan menghindari antrean, kini Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar telah menerapkan sistem online oppoinment. (MBP1)