Rutan Negara Kembali Laksanakan Tradisi Mepatung Sambut Hari Raya Galungan dan Kuningan
JEMBRANA – baliprawara.com
Menyambut hari raya suci Galungan dan Kuningan, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Negara (Rutan Negara), kembali melaksanakan tradisi rutin mepatung. Mengambil tempat di area open camp Runa Senin 31 Juli 2023, tradisi mepatung ini dilakukan oleh Warga binaan pemasyarakatan (WBP) kelompok kerja (pokja) peternakan dengan pengawasan oleh Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan dan Pengelola Pembinaan Kemandirian Rutan.
Sebanyak lima ekor babi dengan berat total 400 kg atau 4 kuintal, dibagikan pada seluruh pegawai yang berjumlah 63 orang. Selain itu, daging babi ini juga dibagikan kepada keluarga WBP pokja Peternakan yang turut aktif dalam pemeliharaan dan kegiatan mepatung ini.
Daging babi yang dibagikan, dengan berat masing-masing 3 kg per bagian. “Tradisi mepatung ini sebagai salah satu wujud syukur kami karena di pokja open camp ini dapat terus berjalan lancar hingga mampu menghasilkan babi yang bisa kami bagikan setiap hari raya Galungan,” kata I Nyoman Tulus Sedeng, selaku Kasubsi Pelayanan Tahanan.
Suka cita hari raya turut merebak pada WBP di pokja peternakan meskipun hewan yang mereka pelihara kini disembelih. “Sedih juga sedikit karena kan dari kecil saya yang ngurusin tapi kan ini untuk tujuan yang baik, beryadnya jadi ya turut senang juga bisa berhasil memelihara dan bisa dibagi sama semua petugas dan bisa ngasih keluarga juga,” ujar Putu salah satu WBP di pokja peternakan.
Wayan Ukir, salah seorang petugas yang menerima jatah daging babi, mengaku bersyukur, karena di rutan terus ada tradisi mepatung ini. “Kita semua jadi dapat daging babi gratis untuk hari raya. Lumayan banget ini,” ucapnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Anggiat Napitupulu mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Rutan Negara. Kegiatan tersebut merupakan bentuk toleransi beragama dan juga dapat meningkatkan rasa kekeluargaan antar sesama ASN Kementerian Hukum dan HAM.
“Kegiatan ini positif untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi antar umat beragama. Semoga kegiatan ini dapat dicontoh oleh UPT lainya sehingga timbul rasa persaudaraan yang lebih erat,” harap Anggiat. (MBP)