Sambut Penerbangan Internasional, Ratusan Timbangan di Bandara Ngurah Rai Ditera Ulang
MANGUPURA – baliprawara.com
Hampir dua tahun tidak beroperasi, Alat Ukur, Timbang, Takar, dan Perlengkapannya (UTTP) yang ada di terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, dalam waktu dekat akan kembali digunakan. Hal ini menyusul akan segera dibuka kembali Penerbangan Internasional di Bandara Tersibuk kedua di Indonesia.
Namun, sebelum UTTP di terminal Internasional kembali dioperasikan, pihak Bandara Ngurah Rai sudah mengambil ancang-ancang, dengan menggandeng Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung untuk melakukan pengecekan keakuratan timbangan-timbangan, atau tera/tera ulang secara menyeluruh terhadap UTTP. Kegiatan ini sudah dilakukan selama 3 hari sejak Kamis 7 Oktober lalu.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung, I Made Widiana, mengatakan, tera ulang ini dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Legal Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung, terhadap Timbangan Elektronik Baggage Handling System (BHS)/Timbangan Bagasi di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dikatakannya, tera ulang ini dilakukan pada 132 buah timbangan di area Check-in dan 3 buah timbangan cadangan dengan kapasitas yang sama yakni masing-masing 150 kg. Kegiatan tera ulang ini kata dia, yang dilakukan berkaitan dengan keselamatan penerbangan.
Proses tera ulang tersebut dipastikan telah tuntas dilaksanakan, dan siap dipergunakan untuk melayani para penumpang. Dalam waktu dekat, alat-alat itupun akan dipasangi semacam barcode yang bisa diakses oleh para pengguna. “Kalau tidak ada halangan, barcode rencana kami pasang Senin ini,” katanya Minggu 10 Oktober 2021.
Widiana menyambut bail itikad baik pihak bandara yang segera menghubungi pihaknya untuk melakukan pengecekan ulang. Menurutnya, itu merupakan salah satu bukti nyata keseriusan pihak bandara dalam menyambut kembali dibukanya penerbangan internasional. “Pihak bandara mempunyai pandangan yang sama dengan kami kaitan dengan ini. Yaitu bahwa keakuratan UTTP sangatlah penting, karena merupakan salah satu variabel keamanan operasional penerbangan. Jangan sampai gara-gara kurang akurat, justru menimbulkan permasalahan dan mengancam keamanan penerbangan. Karena itulah kami bersama-sama pihak bandara komit melakukan tera ulang secara berkala,” bebernya.
Dikatakan Widiana yang juga mantan Camat Kuta Selatan ini, sebelumnya pihak PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan permohonan kalibrasi dan tera ulang timbangan, melalui sistem aplikasi “Indahnya Terang Bulan” (Identifikasi Wilayah Pelayanan Tera/Tera Ulang Secara Berkelanjutan) milik Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung. Yang mana, sistem aplikasi yang sudah mulai diterapkan ini, secara teknis pelaksanaannya sepenuhnya di UPTD Metrologi Legal Kabupaten Badung. “Sistem Aplikasi tersebut membantu pemilik UTTP dapat secara mudah untuk mengakses pendaftaran Permohonan Tera/Tera Ulang secara online selanjutnya sistem Qr Barcode akan di tempelkan setiap UTTP yang sudah selesai di Tera/Tera Ulang,” ujarnya.
Dari pelaksanaan tera ulang tersebut, hasilnya semua UTTP sudah sesuai ketentuan yang berlaku serta alat-alatnya juga masih bagus. Setelah dilakukan tera ulang, perusahaan diberikan sertifikat berupa SKHP ( Surat Keterangan Hasil Pengujian) yang masa berlakunya selama satu tahun.
Terkait tera ulang ini, Widiana mengapresiasi pihak PT Angkasa Pura I, Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sudah secara rutin melaksanakan Tera/Tera Ulang timbangan yang ada di lingkungan Bandara I Gusti Ngurah Rai. “Kedepan, dalam rangka pengembangan sistem yang sudah kami terapkan berharap seluruh pemilik UTTP yang ada di wilayah Kabupaten Badung bisa mengakses sistem pelayanan kami secara online melalui https://indahnyaterangbulan.badungkab.go.id/,” ujarnya.
Selain melakukan tera terhadap Timbangan Elektronik Baggage Handling System (BHS)/Timbangan Bagasi di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sebelumnya, pihaknya juga sudah melakukan tera terhadap UTTP bahan bakar pesawat atau avtur. Tentu dengan tera ulang ini, akan memberikan kepastian dan hal ini juga akan berkaitan dengan kepercayaan dari wisatawan. (MBP1)