Sanggar Seni Kuta Kumara Agung Tampilkan Empat Karya I Wayan Lotring di PKB ke-46

 Sanggar Seni Kuta Kumara Agung Tampilkan Empat Karya I Wayan Lotring di PKB ke-46

Penampilan Sanggar Seni Kuta Kumara Agung di PKB ke-46. (ist)

DENPASAR – baliprawara.com

Sanggar Seni Kuta Kumara Agung, Banjar Temacun, Desa Kuta, sebagai duta Kabupaten Badung, tampil sangat apik pada Utsawa (Parade) Palegongan Klasik Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, Jumat 5 Juli 2024. Penampilan di Gedung Ksirarnawa, Art Center Bali, Sanggar Seni Kuta Kumara Agung membawakan Karya Maestro Almarhum I Wayan Lotring, yang bertajuk “Kawitan”.

Terdapat empat materi yang dibawakan, yakni tabuh klasik gending Kawitan, Tari Semara Dahana, tabuh kreasi kebyar-kebyar, dan Tari Kelangon Legong. Tari Semara Dahana disebutkan memiliki gending yang diformulasikan oleh Maestro I Wayan Lotring. Kemudian Tari Kelangon Legong merupakan tarian yang iconic berasal dari Desa Adat Kuta. Tabuh kreasi pun mengangkat semangat dari sang maestro.

Menurut Pimpinan Sanggar Seni Kuta Kumara Agung, I Gusti Darma Putra, penampilan ini menjadi kebanggaan, karena didaulat menjadi Duta Kabupaten Bandung dalam Parade Palegongan Klasik Khas Kabupaten Badung di PKB ke-46 ini.

“Karya-karya dari Maestro I Wayan Lotring, sebagai salah satu tokoh yang memberikan spirit dalam berkesenian di Kuta khususnya dan di Badung pada umumnya. Kami gali dan kami mencoba untuk mewujudkan dalam bentuk audiktif dan visual. Astungkara berjalan dengan lancar dari keempat materi tidak ada halangan,” katanya.

“Sebagai penikmat dan pecinta seni kami berharap Kabupaten Badung khususnya Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung bisa menggali sekaa-sekaa palegongan yang memang khas, yang memiliki keaslian karya-karya khususnya seniman seperti kebanggaan kami di Kuta, Bapak I Wayan Lotring,” harapnya.

Darma Putra mengaku, sangat mengagumi karya I Wayan Lotring. Sebab almarhum dinilai sangat berjasa dalam dunia palegongan. “Karya beliau dan semangatnya merasuk di jiwa seniman hingga saat ini. Kami berharap Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung bisa menelaah lagi duta-duta yang berkompeten dan kredibel di bidang palegongan,” ucapnya.

See also  Bawa Empat Karya, Sekaa Gong Legendaris “Kerthi Budaya” Kembali Meriahkan PKB ke-46

Pembina Tari Sanggar Seni Kuta Kumara Agung, Ni Nyoman Andra Kristina menerangkan, dalam proses latihan dan persiapan dari pelegongan ini mengambil waktu yang lumayan panjang, hampir empat bulan. Dalam pementasan ini melibatkan 60 orang penabuh dan penari. “Kami benar-benar sangat bangga. Kami benar-benar sangat bersyukur bisa diberikan kesempatan yang baik ini dan tampil di ajang pesta kesenian Bali di tahun 2024,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Sanggar Seni Kuta Kumara Agung menampilkan empat materi yaitu gending “Kawitan” karya Maestro Alm. I Wayan Lotring disusul dengan Tari Legong Klasik “Semarandahana”. Tari ini mengisahkan pengorbanan Dewa Semara dan Dewi Ratih dalam menjaga ketentraman surga dari amukan raksasa Nilarudraka yang tiada tandingannya.

Demi menjaga kedamaian, Dewa Semara dengan rela membangunkan Dewa Siwa dari tapa semadhinya di Gunung Kailash dengan panah asmara, sehingga Dewa Siwa merasakan cinta dan menemui istri beliau, Dewi Uma.

Dewa Semara dan istrinya, Dewi Ratih, akhirnya menerima kemarahan dari Dewa Siwa yang merasa terganggu dari tapanya, dan membakar sepasang dewa tersebut menjadi abu. Namun atas permohonan Dewi Uma, abu mereka ditaburkan ke dunia agar setiap makhluk dapat merasakan cinta kasih dengan pasangannya. Formulasi gending iringan dari tari Legong Semarandhana ini merupakan karya maestro I Wayan Lotring, dengan nama “Linggar Bawa”.

Selanjutnya disusul penampilan Tabuh Kreasi Kebyar Kelayar. Tabuh ini terinspirasi dari sentuhan ajaibnya, I Wayan Lotring sang maestro seni yang penuh , menjalin keajaiban seni di setiap jengkal, mengangkat nama Kuta melewati batas-batas bumi Bali. I Wayan Lotring dalam setiap karya monumentalnya memberikan inspirasi yang mendalam, menstimulasi penata untuk menciptakan sebuah karya tabuh kreasi baru, bertajuk Kebyar Kelayar.

See also  ASTINDO dan PDOT Promosikan Indahnya Filipina Kepada Masyarakat Bali

Suguhan terakhir dadi Sanggar Seni Kuta Kumara Agung yaitu Tari Kreasi Palegongan “Kelangon Legong”. Kelangon menggambarkan keindahan dan Legong sebagai identitas seni Desa Adat Kuta. Tari Kelangon Legong merupakan sebuah karya tari kreasi yang menggambarkan semangat dan dedikasi seorang maestro seni I Wayan Lotring, dalam memperkaya dan mempertahankan warisan budaya dan seni di Kuta.

“Dalam getaran lekuk tari kreasi Kelangon Legong, kita melihat keabadian semangat maestro I Wayan Lotring yang telah membawa sentuhan seni, mengharumkan Kuta hingga ke seluruh penjuru dunia, menjadikannya cahaya terang keberadaan seni dan budaya di Kuta,” pungkasnya. (MBP)

 

redaksi

Related post