Sanggar Seni Waduk Duta Badung di PKB 2023, Tampil Maksimal pada Lomba Tari Barong Ket
DENPASAR – baliprawara.com
Tari Barong merupakan warisan seni leluhur yang berasal dari kebudayaan pra Hindu yang penggambarannya menceritakan tentang mitologi binatang beruang yang memiliki kekuatan gaib dan dianggap dapat melindungi manusia. Hingga saat ini kesenian Barong masih tetap dilestarikan, utamanya terbukti di Kabupaten Badung terdapat banyak komunitas, sekaa atau pemaksan yang menekuni kesenian Barong, seperti di daerah desa Buduk yang mensakralkan Barong sebagai sesuhunan.
Pada Pesta Kesenian Bali XLV 2023, sanggar Seni Waduk, Banjar Uma Kepuh, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, duta Kabupaten Badung, tampil maksimal pada Lomba Tari Barong Ket, yang digelar di panggung terbuka Natya ISI Denpasar, Senin 19 Juni 2023 malam. Dengan mempersembahkan garapan seni kreasi, mengusung tema Sagara Kerthi, Kabupaten Badung membawakan Tari Barong dengan struktur Papeson menggunakan Gending petopengan.
Cerita yang dibawakan, menggambarkan keagungan barong, kemudian dilanjutkan dengan condong yang menunjukan karakter lembut pada barong, goak macok yang menggambarkan karakter keras atau galak pada barong. Pelayon yang merepresentasikan karakter manis dari barong, batel improvisasi, bojog, penambak, dan omang.
Diceritakan barong dan kera adalah dua sahabat tatkala itu berada di dalam sebuah hutan lebat. Kemudian muncul empat orang penambak/petani yang sedang membersihkan ladang kebun mereka, saat sedang berkebun para petani kaget melihat ada bagian dari kebun mereka yang rusak. Kemarahan para petani ini tidak terbendung dan mereka pun mencari tahu siapa pelakunya.
Ditemukanlah seekor kera diladang perkebunan mereka, para petani sangat yakin bahwa keralah yang merusak kebun mereka. Para petani kompak ingin menangkap kera tersebut, keributan pun terjadi dan kera berhasil melukai hidung salah satu dari petani, melihat temannya hendak ditangkap petani, barong kemudian muncul dengan kemarahanya mengusir para petani dan akhirnya para petani lari tunggang langgang ketakutan.
Penata Tabuh dalam persembahan ini, I Ketut Gede Rudita SSn, MSi, dan I Putu Oka Rudiana SSn. Penata Tari I Nyoman Muliana dengan I Putu Eka Darmayasa SE, Penyaji Sanggar Seni Waduk, dan Kostum: Sampik Costume & Adianom Costume.
Menurut Koordinator I Gede Mega Palguna, persiapan dilakukan sejak empat bulan lalu, yakni Februari 2023. Namun karena adanya Nyepi, latihan pun sempat tersendat. Meski demikian, hal itu bisa diatasi. “Kami persiapan maksimal dengan rekan-rekan di sanggar, dan juga seniman yang ada di Buduk,” katanya.
Meski kata dia, dalam persembahan ini, semuanya konsep baru, namun tetap berpegang teguh dengan pakem barong itu sendiri. “Seniman yang terlibat mulai dari usia 17-30 tahun. Regenerasi baru. Pembina kami I Gede Rudita (Sokir Celekontong Emas, red), kemudian Putu Oka, dan pembina tari barong Pak Nyoman Muliana,” bebernya. (MBP/a)