Sarjana Pertanian Dituntut Mampu Adaptasi Ilmu Pertanian di Era Digital
DENPASAR – baliprawara.com
Sarjana pertanian dituntut mampu mengimplementasikan ilmu pertanian yang didapatkan kepada masyarakat dan mengadaptasikan dengan teknologi digital yang telah berkembang saat ini. Adaptasi ilmu pertanian dengan perkembangan teknologi ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi petani, termasuk petani gurem.
“Sarjana pertanian harus mampu memfasilitasi petani dalam penyediaan bibit unggul, termasuk juga harus mampu membantu petani memasarkan hasil pertanian dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata Ketua Panitia Pelaksana Yudisium Ke-69 Periode III Tahun 2022 Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP_Unwar) Dr. Dra. Sang Ayu Made Putri Suryani, M.Si di sela-sela Yudisium Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa di Denpasar, Jumat 9 September 2022.
Sang Ayu menyebutkan dengan fasilitasi para sarjana pertanian dengan memanfaatkan teknologi digital paling tidak dapat membantu petani mempermudah dalam mendapatkan bibit unggul dan memasarkan hasil pertanian. Jangan sampai petani selalu hanya menjadi korban dari para tengkulak dan selalu rugi saat musim panen.
Menurutnya sarjana pertanian juga memiliki kewajiban untuk melakukan transfer pengetahuan kepada petani terkait teknik budidaya hingga pemanfaatan hasil samping, sehingga terwujud pertanian yang ramah lingkungan. Sarjana pertanian harus mampu berkontribusi dan mengambil peran dalam mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Dekan Fakultas Pertanian Unwar, Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb., merasa bangga dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para yudisiawan atas keberhasilannya menyelesaikan studi di FP Unwar. Ia mengatakan yudisiawan/yudisiawati yang dilepas periode ini rata-rata lulus dengan predikat Dengan Pujian dan telah dibekali dengan berbagai bidang ilmu dan keterampilan, baik soft skill maupun hard skill terutama di bidang kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan pendampingan ijazah yang sangat berguna di dalam masyarakat. Para lulusan FP Unwar diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas guna mengembangkan potensi wilayah/ daerahnya masing-masing dengan menjadi peneliti, konsultan ataupun menjadi petani.
Dekan berharap agar para yudisiawan tidak pernah bosan untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri demi diri sendiri dan juga nama almamater karena semakin tinggi pendidikan yang diraih maka tanggung jawab semakin berat. Ia yakin lulusan FP Unwar bisa berkiprah di masyarakat bagaimanapun besar tantangannya karena sudah menyandang gelar sarjana yang mandiri, mampu membaca situasi kondisi yang akan terjadi serta tidak melupakan almamater. Ia berharap lulusan FP Unwar dapat sukses dan sehat dalam situasi apapun.
Yudisium FP-Unwar diikuti oleh sebanyak 50 orang yudisiawan yang terdiri dari 15 orang dari Prodi agroteknologi, Ilmu dan Teknologi Pangan 8 orang, Prodi Peternakan 17 orang dan 10 orang dari Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan dilepas langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian Unwar, Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb., didampingi para wakil Dekan. Mahasiswa dengan Lulusan Terbaik diraih oleh Ni Putu Chiana Adi Arandini dengan IPK 3,95 predikat Dengan Pujian. (MBP)