SD No. 12 Jimbaran Terapkan Kantin Kejujuran untuk Edukasi Anti Korupsi Sejak Dini
MANGUPURA – baliprawara.com
Kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, penting diterapkan sejak usia dini. Pasalnya, membiasakan untuk menerapkan sikap jujur sejak usia dini, tentu akan bisa terus diingat dan diterapkan hingga dewasa.
Seperti yang telah dilakukan di SD No. 12 Jimbaran, yang beralamat di jalan Danau Batur Raya Lingkungan Taman Griya, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Dalam menciptakan atmosfer di lingkungan sekolah untuk membiasakan agar siswanya jujur dalam segala kegiatan, utamanya bertransaksi keuangan, sekolah setempat telah menerapkan kantin kejujuran yang dikelola oleh siswa dan guru.
Menurut Kepala Sekolah Dasar Nomor (SD No.) 12 Jimbaran, I Wayan Suyasa, S. Pd., kantin kejujuran yang diterapkan di sekolah yang dipimpinnya ini, memang dibuat untuk memupuk serta meningkatkan nilai rasa siswa, dalam hal kejujuran. Melalui program yang telah diterapkannya sejak setahun lalu ini, pihaknya berharap agar nantinya siswa dapat belajar untuk mencegah dan menghindari tindakan korupsi.
Ia juga mengatakan, kantin kejujuran ini tidak diawasi oleh Guru maupun CCTV. Namun kata dia, ini hanya diawasi oleh diri sendiri. Sehingga dengan kejujuran yang ada pada diri sendiri, harapannya anak-anak di sekolah ini, bisa mencegah sejak dini tindakan korupsi. ” Kantin kejujuran di SDN 12 Jimbaran ini sudah berlangsung satu tahun berjalan. Ini juga sebagai dukungan kami di sekolah atas program pemerintah Kabupaten Badung dalam peningkatan indeks pencegahan korupsi karena anak-anak ini nantinya menjadi calon pemimpin di masa depan,” katanya saat ditemui, Senin 16 Januari 2023.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pada kantin kejujuran ini, anak-anak belajar berbelanja secara mandiri, Apabila ada kembalian saat berbelanja, mereka akan ambil sendiri kembalian tersebut sesuai nilai yang dibeli. Namun, ada juga dari mereka yang sudah membawa uang pas saat berbelanja.
Melalui kantin kejujuran ini, juga diharapkan dapat memberikan pemahaman literasi dan numerasi atau kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari siswa. “Kantin Kejujuran ini, bisa menjadi literasi anak-anak dalam memahami harga, bacaan dan pemahaman numerasi dalam menghitung uang mereka saat berbelanja. Dan otomatis mereka bisa belajar dari kegiatan ini,” bebernya.
Di kantin kejujuran ini, yang dijual bukan makanan, namun seperangkat alat tulis untuk menunjang kegiatan belajar siswa. “Kami tidak menjual makanan, tapi alat tulis karena barangnya yang dijual bisa tahan lama. Dan kantin ini sudah mandiri dikelola oleh guru dan siswa sehingga tidak lagi membebani keuangan sekolah. Kedepannya mungkin kita akan kembangkan kantin kejujuran ini dalam penjualan souvenir maupun atribut sekolah di luar yang wajib di sekolah,” terangnya. (MBP1)