Sebagai Dapurnya Badung, Bupati Giri Prasta Tak Ingin Kuta Ditinggal Wisatawan

Bupati Badung Nyoman Giri Prasta meninjau proyek penataan pantai SAMIGITA, Minggu (9/10).
MANGUPURA – baliprawara.com
Kawasan pantai Seminyak, Legian, dan Kuta, (Samigita), saat ini sedang dalam penataan. Penataan obyek wisata ini, tetap menonjolkan potensi pantai dan potensi laut sebagai unsur dominan. Ini juga diselaraskan dengan kebutuhan fungsional dan kelestarian lingkungan, sehingga didesain dengan konsep blue ekonomi dan eco-arsitektur.
Melalui penataan ini, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, berharap, objek wisata pantai Samigita, mampu memenuhi tuntutan wisatawan yang senantiasa berkembang, baik secara kualitas maupun kuantitas. Serta tetap menjadi salah satu objek wisata primadona bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengungkapkan, pihaknya ingin memberikan sebuah destinasi wisata dengan wajah baru, dan tetap Kuta merupakan ikon utama Badung. Wajah baru yang dimaksud yakni, berupa jogging track, fasilitas untuk tuna netra, fasilitas Tsunami Early Warning System, serta balawistanyam. Selain itu kata dia, ada juga tempat kuliner yang sudah diatur dan akan di gerakan desa adat, serta ada fasilitas lainnya.
“Siapapun sebagai wisatawan, baik domestik atau mancanegara, tentu butuh aman dan nyaman. Sehingga kawasan wisata yang ada di Kabupaten Badung ini, sudah memenuhi Clean, Safety, Health dan Environment (CHSE), dan ini yang harus kita berikan. Dengan tampilan Kuta yang utuh dengan wajah barunya, ini merupakan salah satu wujud destinasi. Karena Kuta ini merupakan dapurnya Badung, sehingga saya tidak mau Kuta ini ditinggalkan oleh sebagian wisatawan domestik atau mancanegara. Oleh sebab itu kami melakukan recovery,” ujarnya, saat ditemui usai meninjau progres penataan pantai Samigita, Minggu 9 Oktober 2022.
Terkait target penataan, pihaknya optimis bisa rampung Desember 2022. Selanjutnya, penataan akan dilanjutkan dengan pelebaran sempadan pantai. Bahkan rencana ini sudah dikoordinasikan dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
“Kalau penataan ini, kita pastikan selesai (Desember 2022-red). Dan selanjutnya, kita kan sudah berkoordinasi dengan BWS. Sempadan pantai ini akan diperlebar lagi. Di sebelah pohon-pohon ini, nanti trem nya. Pembangunan Trem ini juga harus berproses, termasuk juga penataan kabel-kabel yang masih semrawut di Kuta, akan turun ke bawah tanah. Astungkara nanti mulai 2023 gerakan itu, 2024 rampug sampai trem nya,” katanya optimis.
Pada peninjauan ini, Bupati Giri Prasta turut didampingi anggota DPRD Badung Gusti Anom Gumanti, Kepala Dinas PUPR Badung IB Surya Suamba, Kepala BPKAD Badung IA Istri Yanti Agustini, Kepala Dinas Pariwisata Badung Nyoman Rudiarta, Camat Kuta D. Ngurah Bhayudewa, Lurah Legian dan Lurah Seminyak. (MBP)