Sebanyak 561 WNA Ditolak Masuk Bali, Kanim Ngurah Rai Terus Tingkatkan Pengawasan
MANGUPURA – baliprawara.com
Selama semester satu atau periode Januari – Juni 2024, sebanyak 561 Warga Negara Asing (WNA), ditolak masuk Bali. Ratusan yang ditolak masuk oleh pihak Kantor Imigrasi (Kanim) Ngurah Rai ini, atas beberapa alasan, baik itu masuk daftar cekal, tidak memiliki visa yang sah, serta masuk daftar red notice interpol ataupun pencarian orang.
Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Suhendra, WNA ditolak masuk Bali ini, jumlahnya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Tak Dimungkiri kalau peningkatan jumlah ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah WNA yang datang ke Bali.
Dengan semakin meningkatnya jumlah kedatangan WNA ke Bali, tentu pihaknya juga terus melakukan pengawasan ketat saat mereka tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bahkan tak segan-segan pihaknya memberikan tindakan tegas dengan melakukan penolakan masuk sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Untuk penolakan tertinggi, WNA yang berasal dari Nigeria. Namun, data ini bersifat dinamis dan terus berubah, seiring dengan penolakan yang kami lakukan,” kata Suhendra, Rabu 24 Juli 2024.
Pengawasan terhadap WNA kata dia, bukan hanya dilakukan di bandara. Melainkan juga ketika sudah berada dan beraktivitas di Bali. Pengawasan dimaksud, dilakukan baik oleh Kanim ataupun Kemenkumham Bali.
Di samping penolakan, dalam kurun waktu yang sama, Kanim Ngurah Rai juga mengenakan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) terhadap 207 WNA. Dari jumlah itu, 66 diantaranya telah dideportasi, 89 didetensi, dan 52 orang ditangkal. Sementara, sebanyak 81 orang merupakan pelanggar aturan overstay, dan sisanya melanggar berbagai peraturan keimigrasian lainnya.
Terkait total perlintasan keimigrasian yang terdata di tempat pemeriksaan imigrasi ( TPI) Ngurah Rai, ada sebanyak 6.494.168 orang. Dari jumlah itu, total kedatangan sebanyak 3.240.411 orang, dengan rincian sebanyak 2.947.485 kedatangan WNA, 207.196 WNI, dan 85.730 merupakan Kru. Sementara, untuk keberangkatan sebanyak 3.253.757 orang dengan rincian 2.961.837 WNA, 199.420 WNI, dan 92.500 keberangkatan Kru. Tiga besar Negara dengan jumlah kedatangan terbanyak, masih ditempati oleh Australia, disusul India, dan China. (MBP)