Sebelum Palinggih Terbakar, Tempat Tirta yang Dipegang Pamedek Sempat Ikut Tersambar Petir

 Sebelum Palinggih Terbakar, Tempat Tirta yang Dipegang Pamedek Sempat Ikut Tersambar Petir

Mira yang sebelumnya menyaksikan sendiri petir menyambar Meru tumpang 3.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kebakaran palinggih utama Meru tumpang 3 di Pura Uluwatu, Selasa 8 November 2022 bertepatan dengan hari Purna Kalima, ternyata menyisakan cerita yang tak biasa. Pasalnya, sesaat sebelum kejadian kebakaran itu, di area jaba tengah, sedang ada pamedek yang bersembahyang. Saat itu, ada salah seorang pamedek bersama 3 pemangku usai melakukan persembahyangan. 

Dari keterangan dari video yang beredar, pamedek atas nama Ni Ketut Mira Andayani SH., asal Tabanan, sesaat sebelum kebakaran terjadi, dirinya sedang memegang tirta usai bersembahyang. Namun, tiba-tiba entah dari mana datangnya sekelebat kilat langsung menyambar bagian ujung bangunan Meru tumpang 3 hingga menyambar tempat tirta yang dipegangnya.

Mira saat itu mengaku kaget, bahkan akibat tersambar petir, tempat tirta yang dipegangnya, sampai meledak. Bahkan di atas tangannya sempat terlihat ada api.Namun dirinya merasa beruntung tidak kenapa-kenapa. “Lagi pegang tirta. Tirtanya meledak disambar ditangan saya. Aneh nya saya ngga apa-apa. Padahal ada api di tangan sempat kesambar,” katanya menuturkan.

 

Lebih lanjut dirinya menuturkan, saat itu, memang tidak ada pamedek lain, di bawah Meru, karena kondisi sedang hujan. Saat itu kata dia, cuma ada dirinya sendiri didampingi 3 jero mangku Pura Uluwatu. “Syukur saya tidak kenapa-kenapa,” ucapnya. 

Kebakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.00 wita ini, diduga akibat tersambar petir. Sejumlah petugas pemadam kebakaran, terlihat berjibaku untuk memadamkan api yang melalap bagian banguna  Meru yang berbahan ijuk. Tentu saja, akibat bahan yang mudah terbakar, api cepat merembet dan menghanguskan bangunan utama tersebut. Selain itu, akses pemadam untuk membawa selang dan kendaraan, sempat menyulitkan proses pemadaman

See also  Delvintor Bakal Suguhkan Balapan Kompetitif di MXGP Lombok

Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta yang dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, membenarkan bahwa pelinggih utama ini terbakar. Namun, dirinya belum merinci kronologi awal kejadian tersebut. “Nggih, terbakar,” katanya singkat melalui pesan Whatsapp.

Belum diketahui berapa kerugian akibat kejadian tersebut. Sebelum kejadian terbakarnya bangunan utama pura ini, memang di kawasan tersebut sedang terjadi hujan cukup deras. Bahkan hujan terjadi sejak Selasa sore dan berlanjut hingga Malam hari.  (MBP1)

redaksi

Related post