Sehari Tak Kembali dari Melaut, Nelayan Asal Buleleng Akhirnya Ditemukan

 Sehari Tak Kembali dari Melaut, Nelayan Asal Buleleng Akhirnya Ditemukan

Nelayan yang dikabarkan hilang, akhirnya ditemukan.(ist)

SINGARAJA – baliprawara.com
Seorang nelayan asal Buleleng bernama Muhammad Taiyeb, berusia 60 tahun, sempat membuat keluarga dan rekan-rekan nelayannya cemas setelah tidak kembali dari melaut sejak Rabu malam, 3 Desember. Akibatnya, pencarian dengan melibatkan berbagai unsur SAR di wilayah Buleleng sempat dilakukan.

Dari informasi yang dihimpun, sebelum dikabarkan tak kembali, Taiyeb berangkat melaut seperti biasanya pada sore hari. Namun hingga malam, ia tidak kunjung pulang.

Para nelayan lain yang mengetahui bahwa ia belum kembali segera menyampaikan informasi tersebut kepada pihak berwenang agar dilakukan pencarian.
Informasi awal menyebutkan bahwa jukung milik Taiyeb mengalami masalah ketika ia berada di tengah laut.
Kondisi inilah yang membuatnya terseret arus dan tidak dapat kembali ke daratan tepat waktu.

Kendala yang dialami Taiyeb bermula ketika mesin jukungnya mati saat ia berada di tengah aktivitas memancing di perairan sekitar Buleleng. Kejadian tersebut membuatnya tidak dapat mengarahkan jukung kembali ke lokasi semula sehingga harus menempuh jalur lain untuk bertahan.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, Kadek Donny Indrawan, menjelaskan kronologi lengkap peristiwa tersebut. Ia menyampaikan bahwa Taiyeb mulai memancing pada pukul 16.30 Wita pada 3 Desember. Namun sekitar pukul 18.00 Wita, mesin jukung miliknya mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dikendalikan.

Dalam kondisi mesin mati dan hanya mengandalkan arah angin serta gelombang, Taiyeb memilih mengarahkan jukungnya ke arah barat menuju Perairan Telukkime. Ia mempertimbangkan bahwa kondisi laut di arah barat relatif lebih aman jika dibandingkan dengan memaksakan kembali ke jalur semula dengan mesin yang tidak berfungsi.

Keterangan tersebut juga dipertegas oleh Taiyeb yang mengatakan bahwa arah lain yang seharusnya dilalui justru dianggap lebih berisiko mengingat kondisi perairan saat itu kurang bersahabat. Sebagai langkah menyelamatkan diri, ia membiarkan jukung mengikuti arus sambil berharap ada bantuan datang atau ia dapat mendekati wilayah perairan yang lebih aman.

See also  Di Desa Dangin Puri Kauh, Masih Banyak Penduduk Pendatang Tak Melaporkan Diri

Pagi harinya, Tim SAR gabungan langsung bergerak untuk melakukan pencarian. Mereka mengerahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk menyisir area yang diperkirakan menjadi lokasi terakhir Taiyeb terlihat sebelum dinyatakan hilang.

Penyisiran pertama dilakukan dari Celukan Bawang menuju Sumberkime. Namun hasilnya nihil. Tim kemudian melanjutkan sorti kedua sekitar pukul 13.30 Wita, bergerak dari LKM menuju Celukan Bawang ke arah timur untuk memperluas area pencarian.

Selama proses pencarian, para personel SAR menghadapi kondisi perairan yang cukup dinamis. Meskipun demikian, seluruh tim tetap berupaya maksimal mengingat waktu yang semakin berjalan dan kemungkinan nelayan terbawa arus lebih jauh.

Setelah hampir sehari penuh pencarian dilakukan, kabar gembira akhirnya diterima sekitar pukul 16.30 Wita. Melalui laporan dari Pos Polairud Teluk Terima, diinformasikan bahwa jukung milik Taiyeb telah berhasil menepi di Teluk Terima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Taiyeb ditemukan dalam keadaan selamat tanpa mengalami cedera serius. Jarak lokasi ditemukannya jukung tersebut sekitar 6 nautical miles dari titik awal ia melaut. Hal ini menegaskan bahwa arus laut cukup kuat menyeret jukungnya selama mesin dalam kondisi rusak.

Keluarga serta rekan-rekan nelayan yang sejak pagi menunggu kabar di pos pantau SAR langsung merasa lega setelah kabar tersebut dikonfirmasi. Kehadiran unsur SAR yang bergerak cepat menjadi faktor penting dalam memastikan keselamatannya.

Operasi pencarian terhadap Taiyeb melibatkan sejumlah unsur gabungan dengan total puluhan personel. Berikut daftar unsur SAR yang berpartisipasi dalam operasi tersebut diantaranya, Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng (6 personel), Pos TNI AL Celukan Bawang (2 personel), Polairud Polres Buleleng (6 personel), Pos Polairud Celukan Bawang (2 personel), Pos Polairud Teluk Terima (2 personel), KPLP Wiker Pegametan (2 personel), TRC BPBD Kabupaten Buleleng (2 personel), Potensi SAR Bhuana Bali Rescue (1 personel), Kelompok Nelayan Mandar Sari, Keluarga dari nelayan yang menjadi target pencarian. (MBP)

See also  Jelang Nyepi, Desa Dauh Puri Kangin Sosialisasi Prokes di 5 Banjar

 

redaksi

Related post