Sejumlah Ruangan di Gedung DPRD Bandung Mulai Dipermak

Perbaikan ruang sidang utama di Gedung DPRD Badung, sudah dikerjakan.
MANGUPURA – baliprawara.com
Sejumlah ruangan di Gedung DPRD Kabupaten Badung, mulai dipermak alias diperbaiki. Yang mana, perbaikan yang menyentuh bagian lobby, Ruang Rapat Pimpinan, dan Ruang Sidang Utama ini, dilakukan mengingat sudah 10 tahun belum dilakukan perbaikan.
Dari pantauan di lokasi, Senin 22 Mei 2023, perbaikan sudah mulai dilakukan, untuk memberikan kenyamanan kerja bagi anggota DPRD. Dari informasi, anggaran yang dikeluarkan untuk perbaikan tersebut, hampir mencapai Rp 2-3 miliar.
Ketua DPRD Badung Putu Parwata membenarkan terkait adanya perbaikan di sejumlah ruangan Gedung DPRD Badung ini. Dikatakannya, perbaikan yang dilakukan, menyesuaikan dengan kebutuhan fasilitas untuk pertimbangan kenyamanan kerja. Sehingga ada beberapa ruangan yang secara estetika dan kenyamanan masih perlu harus dilakukan perbaikan.
Menurutnya, dalam perbaikan ini dianggarkan Rp 2-3 miliar. Perbaikan yang dilakukan pun diakuinya akibat terjadinya kerusakan. “Artinya itu sudah lebih dari 10 tahun, pasti ada yang tidak nyaman yang perlu kita sempurnakan. Kami merancang dalam rencana kerja secretariat, ini kami masukkan yang pertama lobi harus cantik, bagus, nyaman orang datang, penerimaan tamu dari pimpinan, kemudian ruang-ruang rapat harus diperbaiki,” kata Parwata, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 22 Mei 2023.
Perbaikan ini kata dia, juga dilakukan pada ruang sidang utama di Gedung DPRD. Bahkan dalam hal ini Parwata menerangkan juga dilakukan penambahan ruangan untuk tambahan anggota Dewan. Lantaran sebelumnya sebanyak 40 anggota DPRD Badung, dan di periode 2024-2029 akan bertambah menjadi 45 orang.
“Ruang sidang paripurna itu harus betul-betul sakral, dan nyaman. Karena sidang itu harus serius. Jadi tidak ada orang bersidang tengok kanan tengok kiri. Harus tegak lurus, maka itu meja kursi dan fasilitas lainnya kami sesuaikan. Sehingga betul-betul ruang sidang utama dewan itu adalah ruang yang sakral untuk mengambil sebuah keputusan, kebijakan pemerintahan di Kabupaten Badung,” jelas Politisi asal Dalung, Kecamatan Kuta Utara tersebut.
Disinggung terkait pemilihan warna merah pada karpet dalam Ruang SIdang Utama, Sekretaris DPC PDIP Badung tersebut membantah disesuaikan dengan warna partai. Ia membantah hal itu. Menurutnya, warna merah tersebut merupakan lambang keberanian, dan ketegasan dalam mengambil sebuah keputusan. “Itu adalah estetika, kemudian spirit. Merah itu kan lambang keberanian, ketegasan dalam mengambil sebuah keputusan. Jadi seluruh anggota dewan ini harus berani mengambil sebuah keputusan sepanjang itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Parwata, Sekretaris DPC PDIP Badung ini, menegaskan. (MBP)