Selain Banyak Anjing Diliarkan, Penanganan Rabies di Bali Masih Terkendala Penolakan Masyarakat

 Selain Banyak Anjing Diliarkan, Penanganan Rabies di Bali Masih Terkendala Penolakan Masyarakat

Suasana vaksin massal rabies di wantilan Desa Adat Kwanji, Sempidi, Badung, Rabu 28 Juni 2023.

MANGUPURA – baliprawara.com

Kasus Rabies di Bali, cukup tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Kondisi ini, menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan  Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc., IPU., karena di Bali banyak terdapat anjing liar, sehingga menyulitkan untuk melakukan tindakan dengan cepat.

Memang diakui, kendala yang dihadapi dalam penanganan rabies, masih adanya resistensi masyarakat yang tidak ingin anjingnya divaksin. Kedua masyarakat yang memiliki anjing, banyak anjingnya yang tidak diikat dan dikandangkan karena digunakan untuk menjaga kebun menjaga ternak dan lainya. Ketiga banyaknya anjing liar yang tanpa pemilik.

Meski sulit, namun pihaknya meyakini dengan kerjasama, akan bisa menyelesaikan masalah  rabies tersebut.  “Inilah yang merupakan Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama. Yang sulit dijawab, tapi saya yakin bisa diselesaikan,” katanya saat menghadiri vaksin massal  rabies di wantilan Desa Adat Kwanji, Sempidi, Badung, Rabu 28 Juni 2023.

Pihaknya mengatakan perlu juga dilakukan edukasi dan sosialisasi terkait vaksin. Sehingga semua masyarakat mau melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaannya. Pulau Bali diakuinya, masuk 13 provinsi di Indonesia yang terdapat kasus rabies. Untuk itu, pemerintah diharapkan harus waspada dan bekerja sama untuk penanganan kasus  rabies tersebut.

Bali dengan kondisi masyarakatnya yang begitu taat kepada agama, kepada budaya dan adat, tentu ini menjadi modal besar, untuk secara bersama-sama, kompak dalam pengendalian rabies. “Saya yakin, Bali yang masyarakatnya taat kepada Agama, Budaya dan Adat akan bisa bersama-sama kompak dalam penanganan  rabies. Kita juga lihat pada pelaksanaan vaksin ini masyarakat dengan sukarela membawa anjingnya ke wantilan desa adat untuk di vaksin,” jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, mengatakan, untuk di Badung, cakupan vaksinasi rabies sudah mencapai 70 ribu ekor, dari total 89 ribu Hewan Penular Rabies (HPR) di Badung. “Kira-kira Sekitar 70an persen. Kami menargetkan, bulan Juli 2023 ini, sebanyak 80 persen dari seluruh HPR di Badung sudah tervaksin,” kata Wijana.

Lebih lanjut menurutnya, untuk sasaran vaksinasi, memang difokuskan di daerah pariwisata, sepeti Kuta Selatan, Kuta, Kuta Utara. Sampai saat ini, hampir semua kecamatan sudah dijangkau untuk vaksinasi rabies kecuali di kecamatan petang yang belum, karena disana masih nihil kasus. Namun demikian, setelah di kecamatan lain tuntas dilakukan vaksinasi, tentu akan diarahkan ke kecamatan Petang.

Memang kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak desa adat untuk bersama sama melakukan pengendalian anjing liar, terutama di kawasan wisata seperti di pantai. Pihak desa adat menyambut baik apa yang dilakukan. Selain Itu kami juga bekerjasama dengan pihak pemilik Shelter untuk melakukan relokasi terhadap anjing-anjing liar, selain juga melakukan vaksinasi agar jangan sampai anjing liat ini mengganggu masyarakat dna mengganggu wisatawan,” ucapnya.

Disinggung terkait kasus meninggal akibat rabies, ia menegaskan untuk di badung, masih nihil kasu meninggal. Namun untuk kasus gigitan, ada sebanyak 19 kasus. Belasan kasus ini menurutnya, semua sudah ditangani. Untuk korban, ditangani pihak dinas kesehatan, sementara untuk anjingnya telah ditangani oleh pihak dinas pertanian untuk diobservasi, apakah anjingnya rabies atau tidak. 

“Dari total 19 kasus gigitan yang lokasinya tersebar di seluruh kecamatan kecuali Petang, semuanya memang positif rabies. Tapi semua sudah ditangani. Di lokasi gigitan juga sudah dilakukan penebalan terhadap cakupan vaksinasi. Sementara untuk korbannya sudah ditangani oleh dinas kesehatan,” bebernya.

See also  Penyerahan Donasi dan Penutupan DENTIN 2022

Terkait ketersediaan vaksin di Badung, tahun 2023 telah dialokasikan vaksin sebanyak 40 ribu dosis. Sebelumnya juga sudah punya stok sebanyak 40 ribu, dan dari pusat juga ada. Jumlah ini kata dia, sangat mencukupi untuk total 89 ribu HPR di Badung. (MBP1)

 

redaksi

Related post