Seluruh Wilayah Bali Masih Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat

 Seluruh Wilayah Bali Masih Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat

Mendung tebal di atas langit pantai Jerman, Kuta.

MANGUPURA – baliprawara.com

Hampir seluruh wilayah Bali, saat ini sudah memasuki puncak musim hujan. Terkait hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), merilis peringatan dini cuaca di wilayah Provinsi Bali, terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat. 

Kondisi ini berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten kota di Bali dari tanggal 15 dan 16 Februari 2023. Namun yang menjadi penekanan peringatan dini tersebut yaitu berupa kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat, termasuk potensi peningkatan gelombang laut di sekitar perairan selatan Bali.

Menurut Prakirawan Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Mahendra, selain sudah memasuki musim hujan, faktor regional, seperti topografi, massa udara dan terjadinya belokan angin yang memicu meningkatnya intensitas hujan beberapa hari belakangan. Namun demikian, saat ini hanya 3 wilayah yang diketahuinya belum memasuki puncak musim hujan, yaitu Celukan Bawang, Tangguwisia, dan Kubutambahan. 

“Jadi untuk bulan ini memang sebagian besar wilayah Bali sudah masuk puncak musim hujan. Tapi ada 3 wilayah yang belum memasuki musim puncak. Diperkirakan akhir Februari sampai awal Maret ini,.seluruh wilayah Bali sudah masuk puncak musim hujan,” katanya Rabu 15 Februari 2023.

Adanya rilis peringatan dini cuaca di wilayah Provinsi Bali, terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di seluruh wilayah Provinsi Bali, diperkirakan karena potensi intensitas hujan yang dapat lebih meningkat dibandingkan hari lain biasanya. 

Berdasarkan catatan pihaknya, sampai Selasa 14 Februari 2023, curah hujan di wilayah Provinsi Bali relatif bervariasi. Namun puncak curah hujan tercatat terjadi di wilayah Stasiun Ngurah Rai yang mencapai 60 mm di ngurah rai. Dimana curah hujan dalam kategori 0,5-20 mm per hari tergolong ringan, curah hujan 20-50 mm per hari tergolong sedang, dan curah hujan 50-100 per hari tergolong hujan lebat. “Untuk hujan yang terjadi kemarin (Selasa-red) itu sudah masuk hujan kategori lebat, karena mencapai 60 mm di stasiun Ngurah Rai,” bebernya.

See also  Data Berubah, PDP Covid-19 di Tabanan Kini Nihil

Kendati curah hujan tersebut mengalami peningkatan, namun yang menjadi penekanan rilis tersebut adalah terkait potensi kilat/ petir dan angin kencang berdurasi singkat. Dimana kondisi itu kecenderungan mengalami peningkatan yang berlaku di seluruh wilayah Bali. Yaitu Buleleng, Karangasem, Bangli, Jembrana, Gianyar, Badung, Denpasar  Klungkung, dan Tabanan. 

Sedangkan untuk kecepatan angin tergolong masih normal, dengan maksimum mencapai 20 knot. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan. Seperti angin kencang, pohon tumbang, kilat/ petir, banjir, genangan air, tanah longsor.

Selain itu, kondisi gelombang laut di wilayah perairan selatan Bali juga berpotensi mengalami peningkatan di bandingkan hari biasanya. Pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari, dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2.0 atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudra Hindia selatan Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post