Semarakkan HUT ke-530 Kota Tabanan, Maha Rupa Batukaru Gelar Sarasehan Seni

 Semarakkan HUT ke-530 Kota Tabanan, Maha Rupa Batukaru Gelar Sarasehan Seni

Gladi bersih sarasehan seni yang digelar Komunitas Maha Rupa Batukaru, Tabanan, Senin (13/11). Sarasehan akan dibuka Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya Selasa 14/11 di Gedung Ketut Maria.

TABANAN – baliprawara.com

Menyemarakkan perayaan HUT ke-530 Kota Tabanan, Komunitas Perupa Maha Rupa Batukaru Tabanan menggelar sarasehan seni  bertajuk : ‘’Bergerak Bersama Lumbung Seni  Menuju Tabanan Era Baru’’. Gelar acara yang bekerjasama dengan Pemkab Tabanan, dalam hal ini Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, dilangsungkan Selasa 14 November 2023, di Gedung Kesenian Ketut Maria, Tabanan.

Bupati Tabanan Dr. I Komang Sanjaya, S.E., M.M., akan membuka sarasehan sekaligus sebagai pembicara. Tampil juga narasumber I Putu ‘’Leong’’ Sutawijaya, seniman kenamaan yang pemilik Sangkring Art Space Yogyakarta, dan Wayan Seriyoga Parta, S.Sn., M.Sn., dosen senirupa Universitas Gorontalo yang kurator dan pendiri Gurat Institut. Tak ketinggalan, pematung tersohor Nyoman Nuarta juga akan memberikan sekapur sirih secara online.   

Ketua Maha Rupa Batukaru, Wayan Wijaya mengatakan, selain sarasehan seni, kegiatan ini akan diisi dengan pengukuhan Pengurus Maha Rupa Batukaru dan workshop melukis wayang.

Kata Wijaya, Tabanan yang termasyur dengan julukan daerah lumbung padi, sejatinya juga memiliki potensi besar dalam seni. Karena itu Tabanan juga dikenal sebagai “lumbung” seniman yang banyak melahirkan seniman, baik di bidang seni tari, karawitan, maupun seni rupa. Dalam bidang seni tari, nama I Ketut Maria yang sering disebut Ketut Mario, sudah sangat populer dan kiprah seninya telah mendunia. 

Di bidang seni trimatra, Tabanan melahirkan maestro seniman patung Nyoman Nuarta yang terkenal dengan karya-karya monumentalnya, salah satunya patung Garuda Wisnu Kencana. Dalam bidang senilukis, Tabanan melahirkan seniman maestro Made Wianta yang karya-karyanya sangat kompetitif dalam percaturan seni rupa internasional. 

Dalam bidang senirupa, Tabanan juga memiliki seniman yang akademisi Gusti Nengah Nurata, perupa Putu Sutawijaya dan I Made Sumadiyasa, yang karya-karyanya diapresiasi dalam kancah seni rupa nasional dan international. Tidak sampai di sana, dalam percaturan seni rupa saat ini, Tabanan juga melahirkan seniman-seniman potensial yang diperhitungkan dalam medan seni rupa kontemporer, sebut saja Made Gunawan, Nyoman Wijaya, Made Sutarjaya, Made Susana, Suastama, Wahyu Senayadi, Sunadi Doel, Ari Winata, Ketut Mastrum, Wayan Santrayana, Wayan Naya S, Kenak, Made Somadita, Made Suryadarma, Ketut ‘’Kabul’’ Suasana, Sukarma, Astika, Cyk Daeng dan lain-lain. 

Tabanan juga memiliki seniman perempuan yang saat ini karya-karyanya banyak dilirik di event international seperti Murali’s Sinta Tantra, yang banyak mengisi ruang publik di tembok besar di Inggris dan beberapa negara lainya.

Potensi besar di bidang seni itu tentu menjadi kebanggaan Tabanan, yang jejak kesenimanan mereka penting diarsipkan atau dicandikan, salah satunya  dalam bentuk buku. Sebab, buku merupakan salah satu artefak nyata, sebagai landasan pengetahuan dan referensi bagi generasi mendatang. Kiprah berkesenian para seniman Tabanan penting didokumentasikan, sehingga menjadi catatan sejarah yang menginspirasi generasi muda mendatang.  

Dalam konteks itu, Komunitas Perupa Tabanan atau Maha Rupa Batukaru, ingin berkontribusi dalam memajukan Tabanan dengan berkesenian. ‘’Mengawali langkah itu, kami bermaksud mengadakan sarasehan seni dengan mengambil tema, ‘’Bergerak Bersama Lumbung Seni Menuju Tabanan Era Baru serangkaian HUT ke-530 Kota Tabanan,’’ ujar Wijaya.

Sarasehan ini akan dihadiri perupa Tabanan, guru yang mengampu mata pelajaran seni budaya se-Kabupaten Tabanan dan budayawan. (MBP)

 

redaksi

Related post