Sempat Ragu Karena Riwayat Asam Lambung, Ajik Krisna Akhirnya Divaksin
DENPASAR – baliprawara.com
Sempat ragu untuk divaksin, I Gusti Ngurah Anom (Ajik Krisna) selaku pengusaha dan pelaku pariwisata, sempat tidak ingin mengikuti vaksinasi Covid-19. Mengingat dirinya selama ini, memiliki riwayat asam lambung.
Menurut Ajik Krisna, setelah dirinya berkonsultasi, meski memiliki asam lambung, menurut dokter memang disarankan lebih baik divaksin. Bahkan dengan divaksin, dikatakan akan lebih aman daripada tidak divaksin.
“Awalnya sih sempat takut juga, apalagi banyak orang di luar menyebutkan kalau vaksin nanti ada efeknya. Setelah berkoordinasi dengan Kakesdam IX/Udayana, dan beberapa dokter, memang disarankan lebih baik divaksin daripada tidak,” katanya saat ditemui usai vaksinasi dosis pertama di Makesdam IX/Udayana, bersama Selebgram Puja Astawa dan Musisi Bali Jun Bintang, Selasa (9/3).
Vaksinasi ini menurutnya sangat penting. Apalagi dirinya yang lebih banyak beraktivitas di luar sebagai pengusaha. Tentu dirinya harus memberikan contoh untuk masyarakat Bali, agar tidak takut divaksin. Karena, kalau ingin cepat pandemi ini berakhir, dan pariwisata Bali bisa kembali pulih, maka dirinya mengajak semua pihak untuk jangan takut mengikuti vaksinasi Covid-19. Tentunya bertahap, karena belum semua vaksin tiba di Bali.
Ketika ditanya efek usai divaksin, Ajik Krisna mengaku tidak merasa apa-apa. Untuk itu, dirinya kembali mengajak semua pihak untuk ikut vaksinasi agar pandemi ini cepat berlalu.
Sementara, Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr. I Made Mardika,SpPD,MARS,FINASIM., menuturkan, vaksinasi tahap kedua untuk Lansia TNI, Polri dan pelayan Publik, sudah mulai digelar sejak tanggal 2 – 3 Maret 2021. Yang mana, pelaksanaan vaksin tahap kedua, untuk gelombang I sudah menyasar sebanyak 1000 orang prioritas anggota TNI yang berhubungan langsung dengan kegiatan kemasyarakatan, serta kalangan TNI di wilayah Kodam IX/Udayana.
Sementara untuk kegiatan lanjutan pada Selasa ini, tak hanya menyasar Lansia, vaksinasi yang digelar Kodam IX/Udayana, kata dia juga menyasar para penyandang Disabilitas dan Veteran. Pelaksanaan vaksinasi untuk para lansia dan disabilitas serta veteran ini dilakukan dengan menerapkan sistem drive thru. Penerapan sistem drive thru ini dilakukan untuk mempermudah mereka dalam pelaksanaan vaksinasi. “Kita berikan perhatian yang lebih kepada mereka (penyandang disabilitas dan veteran-red),” ujarnya.
Lebih lanjut kata Kakesdam, untuk para lansia, Veteran, purnawirawan dan Warakawuri di Bali untuk TNI total sudah tervaksin sebanyak 1023 orang. Kelanjutan vaksinasi pada Selasa ini, akan kembali dihitung total yang sudah divaksin. Untuk sasaran per hari, kami menargetkan sebanyak 500 orang untuk di Bali. Sementara untuk di Kupang sasaran sebanyak 200 orang, di Atambua 100 orang. Tentunya ini juga disesuaikan dengan ketersediaan vaksin.
“Kalau vaksin ada , kita laksanakan, lebih cepat lebih baik. Agar pandemi ini cepat selesai. Dengan target akhir tahun 2021 ini, 70 persen penduduk di Indonesia sudah divaksin. Sehingga kekebalan kelompok bisa atau herd immunity segera terbentuk,” harapnya. (MBP1)