Shortcut Titik 7 dan 8 Singaraja-Mengwitani, Kurangi Tikungan dari 25 Menjadi 9
SINGARAJA – baliprawara.com
Setelah selesai melakukan pembangunan fisik jalan baru shortcut titik 3,4,5 dan 6 pada tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 325,9 Milyar, kini Gubernur Bali Wayan Koster, kembali melanjutkan pelaksanaan pembangunan jalan baru shortcut di titip 7A, 7B, 7C, dan 8.
Pembangunan titik 7A, 7B, 7C, dan 8 ini, mulai digarap tahun 2021 ini dengan anggaran sebesar Rp 145,6 Miliar dan ditarget rampung tahun 2022. Dengan selesainya pengerjaan tersebut, secara total Kementerian PUPR sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 471,5 Milyar.
Pelaksanaan dimulainya pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Koster bersama Direktur Pembangunan Jalan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Kamis 2 September 2021. Prosesi upacara peletakan batu pertama ini, dipuput oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster, mengatakan kalau pembangunan shortcut titik 7A, 7B, 7C dan 8, akan mengurangi tikungan dari 25 tikungan menjadi 9 tikungan. Bahkan kata dia, tikungan akan menjadi lebih halus serta tanjakan menjadi lebih landai. Dengan demikian, pengguna jalan akan menjadi lebih cepat, nyaman, dan aman.
“Kita patut bersyukur, pembangunan ini dapat dilaksanakan berkat komitmen penuh Bapak Menteri PUPR RI beserta jajaran dalam mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan pembangunan fisik sesuai rencana, meskipun pagu anggaran Kementerian PUPR mengalami refocusing cukup besar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan Krama Bali mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR RI, Bapak Dr. Ir. Basuki Hadimuljono beserta jajaran,” ujar Gubernur Koster.
Terhadap pengerjaan proyek nanti, pihaknya meminta kepada kontraktor pelaksana (SinarBali – Citra KSO), agar melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, penuh rasa tanggung jawab, sesuai dengan spesifikasi teknis, dan selesai tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu. Gubernur Koster juga memerintahkan kontraktor pelaksana agar memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal, baik tenaga kerja, material dan peralatan untuk mendukung hidupnya perekonomian rakyat setempat. Sehingga masyarakat langsung merasakan pembangunan shortcut ini. Dengan demikian, akan terwujud keseimbangan alam beserta isinya dan pekerjaan akan berjalan dengan lancar serta sukses.
Sebagai wujud penghormatan kepada pendiri cikal bakal Kerajaan Buleleng Tahun 1660, dengan Raja pertama I Gusti Anglurah Panji Sakti atau Ki Barak Panji Sakti, Gubernur Bali membangun Taman berisi Patung Ki Barak Panji Sakti di wilayah shortcut titik 5-6. Berdirinya patung ini untuk mengingatkan masyarakat Buleleng khususnya generasi muda agar selalu menghormati sejarah dan memuliakan peran kesejarahan Ki Barak Panji Sakti.
“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, Jas Merah, kata Yang Mulia Bapak Bung Karno, Presiden pertama Kita. Taman ini akan berfungsi sebagai anjung pandang (rest area,red), bagi masyarakat yang ingin bersantai dan beristirahat menikmati sejuknya udara di wilayah ini sambil menikmati keindahan jalan shortcut Singaraja-Mengwitani,” terangnya. (MBP1)